suaraperempuanpapua.id—RATUSAN Alumni Ikatan Mahasiswa Indonesia Irian Jaya (IMIIRJA) Sulawesi Utara kembali melakukan reuni akbar ke II yang dipusatkan di Kota Jayapura. Reuni kali ini dilakukan dengan tema utama “Bersama Membangun Tanah Papua”. Kegiatan ini melibatkan sedikitnya 500 orang alumni Sulawesi Utara ini berdatangan dari berbagai latarbelakang pekerjaan dan profesi yang tersebar pada enam provinsi di Tanah Papua, masing-masing Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Papua Pegunungan, Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Selatan dan Provinsi Papua Barat Daya yang mengikuti secara langsung dan dalam jaringan (daring) melalui zoom meeting pada Kamis, 28 September 2023 di Aula BPMP Provinsi Papua di Kotaraja Jayapura.
Dalam kesempatan pembukaan, Ketua Panitia Penyelenggara Reuni Alumni IMIIRJA Sulawesi Utara (RAIS) 2023, Dr. Ir. Johni Jonatan Numberi. M. Eng., IPM mengatakan menjadi alumni adalah salah satu tujuan dari sebuah proses penyelesaian studi, karena kita adalah orang-orang pilihan yang Tuhan siapkan untuk mengikuti pendidikan tinggi di negeri Nyiur Melambai Sulawesi Utara pada berbagai bidang studi dan perguruan tinggi baik yang ada di Kota Manado dan sekitarnya (Tuminting, Teling, Tikala, Karombasan) Tomohon, Tondano, Bitung dan Gorontalo.
Untuk itu, kata Numberi, sebagai anak bangsa yang dipilih Tuhan, pasti mengalami proses pembentukan dengan caraNya sehingga membentuk sikap dan kepribadian yang tangguh dan berkarakter. Apalagi, sikap dan karakter tersebut ditunjang dengan semboyan yang digagas Tokoh Nasional Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangie “SITOU TIMOU TUMOU TOU (baca: manusia hidup untuk memanusiakan manusia lain-red.) telah membentuk perilaku yang baik sehingga para alumni kita sekembali dari tempat studinya, telah berkontribusi dalam berbagai bidang dan sektor pembangunan di Tanah Papua baik sebagai pendeta, pastor, dokter, perawat, pengajar (guru dan dosen), Aparatur Sipil Negara (ASN), Anggota DPRD (Provinsi dan Kabupaten/kota), Pengurus Partai Politik, Pengusaha, bahkan peneliti, LSM dan sektor lainnya.
“kita di tempah dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan pendidikan karakter sehingga mampu hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk membangun sesuai kapasitas masing-masing” kata Numberi yang juga adalah Dekan Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih.
Menurutnya, Dengan memegang falsafah yang diajarkan oleh Dr. Sam Ratulangi yakni sitou timou tumuo tou maka hidup kita harus bisa bermanfaat bagi orang lain. Artinya kehadiran kita harus bisa memberi manfaat bagi orang lain. “ Filosofi sitou timou tumuo tou merupakan prinsip yang dipegang oleh para alumni IMIIRJA Sulut yakni torang hidup untuk menghidupkan orang lain sehingga dengan semangat itu, para alumni telah mewujudnyatakannya”, ujarnya tenang.
Reuni ini merupakan reuni ke II yang dipusatkan di Kota Jayapura (port Numbay) karena sebelumnya reuni seperti ini telah dilakukan di Kota Sorong Provinsi Papua Barat pada tahun 2022 lalu.
Untuk itu, RAIS 2023 kali ini dijadikan sebagai momentum sesama Alumni Sulawesi Utara untuk saling bertemu karena telah puluhan tahun terpisah dalam pengabdian dan tugas, sehingga peristiwa pertemuan seperti ini menjadi kesempatan untuk saling mengingat kembali masa-masa perjuangan ketika masih berstatus mahasiswa dan masa-masa sulit karena harus bergelut melawan beragam keterbatasan dan kekurangan.
Dalam sambutannya, Numberi mengajak para senior dan junior untuk saling berbagi pengalaman ketika masih studi dan juga pengalaman-pengalaman dalam penugasan sehingga dari saling berbagai (sharing) pengalaman itu sesama alumni saling dikuatkan dan memperkuat ikatan kekeluargaan dalam kebersamaan untuk membangun Tanah Papua.
Adapun tujuan RAIS 2023 ini, kata Numberi : Pertama untuk meningkatkan kekeluargaan antar Alumni IMIIRJA Sulawesi Utara di Tanah Papua. Kedua sebagai wadah diskusi dan sharing profesi alumni apa yang sudah dikerjakan bagi pembangunan masyarakat di Tanah Papua dan saling memotivasi satu dengan lainnya. Ketiga adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat membersihkan sampah di pantai holtecamp dan penanaman 100 pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, perubahan iklim pemanasan global sera penanaman 100 pohon sagu di Sentani sebagai bentuk kegiatan mendukung ketahanan pangan daerah, nasionsl dan dunia.
Kegiatan RAIS II 2023 ini dibuka oleh senior IMIIRJA SULUT, Doren Wakerkwa, SH, MH yang juga adalah Asisten I Bidang Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Papua mewakili Pemerintah.
Dalam kesempatan itu, Doren Wakerkwa, SH, MH mengajak para alumni untuk tidak saja berkumpul seperti biasanya, tapi harus bisa menghasilkan ide-ide brilian yang dapat disumbangkan untuk sebuah perubahan di Tanah Papua. “Reuni seharusnya menjadi tempat berkumpulnya para alumni untuk membicarakan ide-ide brilian untuk datangkan sebuah perubahan”, ujarnya.
Dikatakan reuni tidak sekadar bertemu untuk makan dan minum, tapi harus bisa menghasilkan ide-ide yang bisa membangun orang lain, seperti motto sitou timou tumou tou. Motto yang kita pelajari dari Sulawesi Utara itu telah membentuk karakter dan perilaku kita, sehingga hal itu sangat terbukti dalam tugas-tugas dan pelayanan kita pada setiap profesi yang kita jalani. “Torang ada untuk membuat orang lain merasakan kehidupan yang lebih baik”, tegasnya.
“Hari ini kita bersyukur, Tuhan telah pilih kita dan tempatkan di pekerjaan masing-masing, karena itulah rencana Tuhan untuk setiap kita. Jadi mari buat sesuatu dalam kapasitas masing-masing supaya bisa jadi berkat dan bermanfaat bagi orang lain”, tegas Wakerkwa yang telah beberapa kali menjadi pejabat bupati.
Untuk itu, dirinya mengajak para alumni untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam hidup karena itulah yang Tuhan mau.
Pada bagian lain, Doren terus memberi semangat bagi para juniornya yang sedang meniti karier untuk tetap bersemangat dan selalu menjalin komunikasi dengan sesama alumni baik sesama junior maupun dengan para senior. “Kita perlu membangun komunikasi yang lebih terbuka agar kebersamaan itu harus tetap dijaga dan dipelihara dengan baik”, pungkasnya.
Sementara itu, dr Emma Come mewakili para senior menyatakan kakagumannya karena telah menjadi bagian dari Alumni Imiirja Sulut yang mana memiliki mental dan semangat juang yang tinggi karena pernah belajar di negeri Nyiur Melambai dan diizinkan Tuhan menghadapi tantangan-tantangan yang akhirnya telah membentuk karakter dirinya dan kawan-kawannya menjadi orang-orang yang kuat menghadapi masalah dalam tugas dan tanggung jawab dalam profesi masing-masing. “Kami bangga pernah belajar di Negeri Nyiur Melambai dan sangat memahami motto Dr Sam Ratulangi Sitou Timou Tumou Tou itu. Motto itu, telah menjadikan kita menjadi pribadi-pribadi yang berkarakter dan berintegritas”, tuturnya.
Untuk itu, dr Emma Come mengajak semua alumni untuk terus bekerja dan melayani masyarakat dengan hati dan penuh ketulusan. “jadi, ketika kita kerja dan layani masyarakat mari kita kerja dan layani dengan baik”, kata dia.
Sementara itu, peserta RAIS 2023, Kelvin Karoba, SH MH yang adalah alumni Sulut angkatan 1993 dari Fakultas Hukum Universitas Kristen Tomohon menyatakan momentum ini sangat baik, sehingga perlu dijadikan sebagai wadah yang lebih resmi (berbadan hukum) sehingga kebersamaan ini tetap terjaga sehingga melalui wadah-wadah seperti ini dapat menghasilkan konsep-konsep untuk membangun Papua, terutama membangun SDM Papua dengan menyiapkan kader-kader setelah kita.
Untuk itu, Karoba yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Mamberamo Tengah ini, menyarankan agar para senior yang berada pada jajaran birokrasi dapat melihat para junior yang saat ini sedang berada dan menanjak kariernya sehingga dengan adanya wadah seperti ini, kita saling mengenal dan saling memberi dukungan satu dengan lainnya.
Bahkan senior alumni angkatan 1988, dari STISIPOL Merdeka Tuminting Manado, Yafet, N Kbarek dalam kesempatan tersebut kepada media ini mengakui bahwa cukup salut dan kagum kepada panitia karena telah berhasil dan sukses menyelenggarakan kegiatan reuni akbar alumni IMIIRJA Sulut 2023 pada tahun ini.
Menurutnya, kebersamaan perlu untuk terus dipertahankan dan para alumni harus bisa lebih bergandengan tangan merapatkan barisan sehingga dapat saling mendukung satu dengan lainnya.
“Kitorang harus saling mendukung karena dengan dukungan dan saling kenal, solidaritas akan terus dibangun dan kebersamaan ini terus dijaga dan kita lebih fokus membangun Tanah Papua dari ujung barat sampai timur dan ujung utara sampai daerah selatan. Papua walau terpecah karena batas pemerintahan tapi dalam solidaritas sebagai sesama anak papua harus tetap memandang bahwa kita adalah satu, Kitorang Papua”, terang Kbarek yang selalu menjadi motivator bagi para juniornya.
Panitia penyelenggara RAIS 2023 di Kota Jayapura selanjutnya mengajak para alumni untuk melakukan city tour pada Jumat, 29 September 2023 untuk berkunjung pada beberapa obyek wisata di Kota Jayapura, yakni jembatan merah di teluk Youtefa dan Berkunjung ke Perbatasan RI-PNG di Wutung, Distrik Muara Tami. *(gabriel maniagasi/tspp)