suaraperempuanpapua.id – KONGRES Masyarakat Adat Nusantara (KMan) keenam yang akan dilaksanakan di Wilayah Adat Tabi, pada 24 hingga 30 Oktober 2022 mendatang adalah momentum adat, peserta kongres yang akan datang dari berbagai suku di Indonesia dan luar negeri itu akan menunjukkan kekhasan budayanya masing-masing. Seperti bahasa, tarian, lagu, pakaian, hasil-hasil karya adat, struktur kelembagaan adat, hasil-hasil produksi masyarakat adat, dan lainnya.
Dalam kerangka itu, masyarakat adat Dondai akan mengawali penyambutan tamu KMan dengan tarian dan lagu daerah di depan gapura pintu masuk Kampung Dondai.
Namun saat Panitia KMan lokal Kabupaten Jayapura berkunjungan ke Dondai beberapa waktu lalu, mereka menyatakan ucapan selamat datang dalam bahasa Sentani di gapura kampung itu akan diganti dengan bahasa Indonesia yang akan dicetak besar di baliho besar.
“Kita akan menyambut tamu dengan ucapan Selamat Datang di Dondai dalam bahasa Sentani yang terulis di gapura. Tetapi, panitia bilang, ucapan itu mereka akan ganti dengan bahasa Indonesia. Nanti dicetak di baliho berukuran besar, yang akan menutupi gapura”, ujar Kepala Kampung Dondai, Yosias Daimoiye, Senin 19 September 2022 lalu.
Sudah dua pekan, sejak 14 hingga 19 September 2022, Tim Media Lokal Infokom KMan Kabupaten Jayapura, telah melakukan liputan ke enam dari 12 kampung yang akan menjadi tempat sarasehan KMan. Dari kampung-kampung yang telah dikunjungi itu, hanya Kampung Dondai yang menulis ucapan Selamat Datang di gapura masuk kampung dengan bahasa mereka sendiri.
Tulisan kedatangan di gapura Kampung Dondai, tertulis, “Mai Poi Mauge Meayi Yote. Dondai Tuwayo Man Yo. Sementara tulisan selamat jalan yang mengarah ke dalam kampung tertulis “Deijea Maijea Wayote Yante Waburute Torote Ere”.
Ucapan selamat datang dan selamat jalan inilah yang akan diganti dengan bahasa Indonesia. “Padahal, kami tidak mau ganti tulisan di gapura itu dengan bahasa Indonesia”, ujar Kepala Kampung Dondai, Yosias Daimoiye, yang mengantarkan tim media balik ke Sentani dengan perahu jonson, yang dikemudiannya sendiri.
Suara perempuan papua