suaraperempuanpapua.id – BUPATI Keerom, Piter Gusbager mengalami duka yang sangat mendalam. Pada akhir November 2020 lalu saat debat kandidat kepala daerah berlangsung, saudara kandungnya yang bernama Okto Gusbager meninggal, serta setelah Piter dilantik menjadi Bupati Keerom pada Rabu 3 Maret 2021 lalu, saudaranya yang bernama Kondrat Gusbager meninggal pada Kamis 4 Maret.
Okto Gusbager adalah Kepala Satuan Tugas Polisi Pamong Praja Kabupaten Keerom, yang dipanggil Tuhan pada akhir November 2020 lalu, sedangkan Kondrat Gusbager adalah mantan Ketua dan Anggota DPRD Keerom selama 15 belas tahun.
Kondrat Gusbager dipanggil Tuhan pada Kamis 4 Maret di Kotaraja Jayapura. Jenazahnya disemayamkan selama semalam di rumahnya di Kotaraja. Sebelum pemakaman, jenazah Kondrat dibawa ke Gereja Katolik Kotaraja diadakan misa requiem dipimpin enam imam dan dihadiri keluarga, sanak-famili, kenalan, sahabat, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Keerom.
Pastor John Djonga, Pr., dalam kesan dan pesan selama mengenal Kondrat Gusbager menyampaikan bahwa Kondrat Gusbager adalah anggota DPRD Keerom pertama sejak Keerom menjadi Kabupaten pada tahun 2002, dan Kondrat menjadi anggota DPRD Keerom selama 15 tahun sejak, 2004 sampai 2019. Yaitu periode: 2004 – 2009, 2009 – 2014 dan 2014 – 2019.
Kondrat Gusbager adalah lulusan Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Fajar Timur Abepura dan terjun ke dunia politik dan terpilih menjadi Anggota DPRD Kabupaten Keerom selama 15 tahun. Dia menjadi anggota DPRD termuda saat itu dan menjadi anggota dewan Keerom selama tiga periode. Dia adalah tokoh kritis yang mudah melihat dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk tentang masa depan Keerom.
“Kondrat menjadi anggota dewan Keerom dalam usia muda yang memiliki pandangan-pandangan yang kritis tentang masa depan Keerom. Mari kita doakan agar kelemahan-kelemahan selama hidupnya di dunia ini diampuni Tuhan dan memperoleh hidup yang abadi di Surga”, ujar Pater John Djonga Pr.
Pastor Paroki Gereja Katolik Kotaraja, yang memimpin misa requiem dalam kotbahnya mengatakan kematian adalah perjalanan dari hidup menuju asal hidup kita. Kehidupan kita penuh dengan kebaikkan-kebaikkan, tetapi juga ada kelemahan-kelemahan dalam diri kita.
Dari hidup kita dalam kegelapan, Allah telah memindahkan kita ke dalam terang bersama putera-Nya Yesus Kristus. Yesus mengatakan siapa yang mendengar dan percaya, maka ia akan hidup. Tapi barang siapa yang tidak mendengar dan tidak percaya, maka ia tidak akan memperoleh hidup.
“Berbagai hal tentang kehidupan telah dialami Kondrat Gusbager selama hidupnya. Yang mendengar dan percaya akan peroleh hidup abadi dan yang sebaliknya adalah tidak akan peroleh hidup abadi. Inilah jaminan yang diberikan Yesus Kristus kepada kita. Kondrat Gusbager telah menerima kasih Allah dan telah membagikannya kepada sesamanya menjadi bekal hidup bersama Allah di Surga”, ujar Pastor Paroki Gereja Katolik Kotaraja, yang memimpin misa requiem, pada Jumat, 5 Maret kemarin.
Bupati Keerom Piter Gusbager dan Wakil Bupati Keerom, Wahfir Kosasih bersama sebagian pimpinan organisasi perangkat daerah dan masyarakat Keerom hadir dalam pemakaman Kondrat Gusbager di Tempat Pemakaman Umum Kristen Tanah Hitam, Abepura, Jayapura, pada Jumat, 5 Maret 2021. Kesedihan yang dalam dan deraian air mata dari keluarga dan sanak-saudara mengiringi pemakaman orang yang mereka kasihi.
paskalis keagop