Bupati Yalimo, Lakius Peyon menyerahkan dana hibah sebesar 60 miliyar rupiah untuk biaya pemilihan kepala daerah serentak 2020 di Kabupaten Yalimo.
TSPP.Jayapura – PADA 2020 nanti ada sebelas kabupaten di Provinsi Papua yang akan menggelar pemilihan umum untuk memilih pasangan bupati dan wakil bupati. Yalimo adalah salah satunya. Karena itu, pemerintah Kabupaten Yalimo secara resmi menyerahkan dana hibah untuk penyelenggaraan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Yalimo sebesar 60 miliyar rupiah.
Penyerahan dana hibah untuk Pilkada serentak 2020 itu ditandai dengan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) di Jayapura pada Kamis, 3 Oktober 2019 lalu. Penandatanganan NPHD itu dilakukan oleh Bupati Yalimo Lakius Peyon dan Ketua KPUD Yalimo Yehemia Walianggen serta disaksikan oleh Sekda Yalimo Isak Yando, Kepala Keuangan Yalimo dan Kepala Divisi Hukum KPUD Yalimo, Zeth Kambu.
Sebelas kabupaten yang akan menggelar Pilkada serentak pada 2020 mendatang adalah Kabupaten: Asmat, Boven Digoel, Keerom, Mamberamo Raya, Merauke, Nabire, Pegunungan Bintang, Supiori, Waropen, Yahukimo, dan Kabupaten Yalimo.
Dari sebelas kabupaten itu, hingga Selasa 8 Oktober lalu, hanya sembilan kabupaten yang bupatinya telah menandatangani NPHD untuk penyelenggaraan Pilkada serentak 2020, sementara dua kabupaten lagi yang belum menandatangani NPHD, yaitu Kabupaten Supiori dan Waropen.
Karena itu, Gubernur Papua Lukas Enembe minta bupati Supiori dan bupati Waropen segera menandatangani NPHD agar proses pentahapan Pilkada serentak 2020 bisa berjalan lancar. Pemilu akan sukses atau tidak, tergantung pada para bupati menyediakan dana. “Kalau bupati tidak siapkan dana, pasti akan timbul banyak masalah. Dana Pemilu tidak hanya untuk KPU, tapi juga untuk Bawaslu, Polri, dan TNI. KPU sudah mengajukan permintaan dana jauh-jauh hari, tapi kenapa bupati belum berikan dana ke KPU”?
Ketua Komisi Pemilu Daerah Yalimo, Yehemia Walianggen mengatakan penandatanganan NPHD ini sebagai bukti kesiapan pemerintah Kabupaten Yalimo telah siap untuk mendukung suksesnya penyelenggaraan Pilkada serentak 2020 di Yalimo. Karena itu, seluruh masyarakat diharapkan bisa mendukung suksesnya Pilkada yang aman dan damai di Kabupaten Yalimo.
“Jumlah dana yang kita diusulkan dalam draft naskah NPHD Pilkada 2020 sebesar 62 miliyar rupiah, tetapi yang disetujui bupati sebesar 60 miliyar rupiah. Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan keseriusan bupati dalam menyukseskan pemilihan bupati di Kabupaten Yalimo tahun 2020”, ujar Yehemia.
Yehemia Walianggen mengatakan dana hibah sebesar 60 miliyar rupiah itu akan digunakan secara baik sesuai dengan aturan yang ada dan digunakan untuk pembiayaan tahapan-tahapan Pilkada mulai dari sosialisasi, bimbingan teknis, pembayaran honor sampai pungut hitung dan seterusnya. Diharapkan dalam Pilkada nanti bisa berjalan dengan baik, lancar dan damai karena Pilkada di Yalimo tidak menggunakan sistem noken.
“Kami minta dukungan dan partisipasi seluruh masyarakat dalam proses Pilkada di Yalimo supaya bisa berjalan aman, lancar dan sukses dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil”, Zeth Kambu.
Zeth mengatakan, dalam draft NPHD permintaan dana hibah untuk Pilkada serentak 2020 mengalami peningkatan, jika dibandingkan Pilkada sebelumnya yang hanya sekira Rp 37 miliyar. Naikknya permintaan dana hibah mengingat kondisi dan letak geografis 300 kampung dan lima distrik di Kabupaten Yalimo membutuhkan transportasi yang mahal akibat susahnya jangkauan.
Yehemia Walianggen menambahkan, untuk jumlah daftar pemilih tetap Kabupaten Yalimo pada Pilkada 2020 nanti saat ini masih menyesuaikan dengan jumlah penduduk yang ada dalam data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Yalimo.
Zeth Kambu mengatakan, divisi hukum dan Bawaslu akan semaksimalkan mungkin dalam mengawal Pilkada yang sukses, lancar dan damai. (*). humas setda yalimo