TSPP.Jayapura – INDAH Sulistiani. Lahir di Tanah Jawa, masa kecil hingga tumbuh dewasa dihabiskannya di wilayah Lembah Grime, mengikuti orangtunya yang bertugas sebagai guru di lokasi transmigrasi di Nimboran Kabupaten Jayapura sejak 1980 hingga kini.
Menyelesaikan pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, semuanya di Jayapura. Indah, lulus SD Negeri Nimboran 1987. Lulus SMP Muhammadiyah Jayapura 1991. Lulus SMEA Negeri Kotaraja 1994, dan kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Cenderawasih Jayapura pada Program Studi Strata Satu (S1) Ekonomi Pembangunan, lulus Februari 1999.
Usai menggenggam sarjana ekonomi, melamar jadi wartawan bisnis di harian terkenal Papua, Cenderawasih Pos. Bekerja sebagai wartawan di harian itu sejak 1999 hingga 2002. Kemudian haluan kerja sebagai wartawan di harian pagi Papua Post selama empat tahun sejak 2002 hingga 2005.
Dari pekerjaannya sebagai jurnalis, Indah pindah masuk ke dunia perguruan tinggi menjadi akademisi di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Muhammadiyah Jayapura sejak sekira 2003 hingga kini, 2019. Sudah sekira 16 tahun menjadi dosen mendidik calon jurnalis di Stikom Muhammadiyah Jayapura.
“Memang dulu saya wartawan, tapi sekarang menjadi gurunya wartawan”, ujar Indah Sulistiani di Kampus Stikom Muhammadiyah Jayapura, Rabu 30 Oktober 2019 lalu.
Indah Sulistiani, bukan orang sembarang. Dia memegang jabatan penting dalam menentukan masa depan Stikom Muhammadiyah Jayapura. Jabatannya, adalah Wakil Ketua I Bidang Akademik Stikom Muhammadiyah Jayapura.
Dalam wawancara dengan Tim Magang dari Tabloid Suara Perempuan Papua, Indah menjawab semua pertanyaan dengan sangat baik, jelas dan uraiannya sangat terstruktur. Ia memahami sejarah, visi misi, tujuan dan perkembangan kampus Stikom Muhammadiyah sejak berdiri hingga kini dengan sangat baik.
Untuk memenuhi tuntutan lingkungan kerja sebagai dosen, Indah Sulistiani juga telah menyandang gelar doktor. Sehingga dipercaya pihak Yayasan Muhammadiyah Jayapura untuk menduduki struktur Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Muhammadiyah Jayapura. Di Stikom, Indah Sulistiani mengajar mata kuliah ilmu komunikasi.
Sebelum mengajar ilmu komunikasi di Stikom, Indah Sulistiani bekerja sebagai wartawan. “Dulunya wartawan, sekarang jadi gurunya wartawan”, ujar Indah di Kampus Stikom.
Indah menceritakan pengalaman jadi wartawan bermula pada tahun 1999. Saat itu, harian pagi Cenderawasih Pos membutuhkan calon wartawan yang berlatar ekonomi, sehingga ia memasukkan lamaran dan diterima menjadi wartawan Cenderawasih Pos.
Selama bekerja di Cepos, Indah kapling setengah halaman ekonomi, “saya yang isi halaman ekonomi Cepos, mulai 1999 sampai 2002”, ujarnya. Tak lama kemudian pindah ke Papua Post, sebuah harian pagi yang pimpin Johanes Abdul Munib. Kemudian keluar dan aktif sebagai pengajar di Kampus Stikom Muhammadiyah Jayapura.
Indah Sulistiani mengatakan, dalam bekerja tidak ada bedanya, antara dulu bekerja sebagai wartawan kerjanya praktek, dan sekarang di kampus lebih pada teorinya, yang lebih banyak memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang komunikasi. Kerja wartawan lebih pada prakteknya. Tapi kalau dosen, tantangannya lebih berat, karena harus selalu update mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi baru.
“Kita harus meng-update teori-teori baru sehingga kita bisa praktekkan ke mahasiswa”, ujar perempuan yang lahir di Jawa dan besar di Papua ini di kampusnya.
Indah Sulistiani, memiliki dua anak dari suaminya, bernama Syarif – juga pengajar di Stikom Muhammadiyah Jayapura.
Wawancara Wakil Ketua I Bidang Akademik Stikom Muhammadiyah Jayapura, Indah Sulistiani, dilakukan oleh Mahasiswa Jurusan Jurnalistik Stikom yang Magang di Tabloid Suara Perempuan Papua, pada Rabu 30 Oktober 2019 lalu. (*) Tim Magang Mahasiswa Stikom Muhammadiyah Jayapura.