suaraperempuanpapua.id—Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (Fisip) Universitas Cenderawasih menggelar seminar hasil penenitian bagi para dosen penerima bantuan dana PNBP Fakultas yang dilakukan pada Selasa, 30 November 2021.
Seminar hasil penelitian para dosen Fisip Uncen ini terdiri dari beragam topik yang memberi solusi terhadap masalah-masalah sosial kemasyarakatan di Papua. Itu sebabnya dengan hasil penelitian ini memberi kesempatan kepada para dosen untuk meningkatkan kemampuan meneliti, mempresentasekan hasil penelitian dan memublikasikan hasil penelitian pada jurnal nasional maupun internasional.
Dekan Fisip Uncen, Marlina Flassy, S.Sos, M.Hum, PhD dalam kesempatan membuka seminar hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa seminar hasil penelitian merupakan hal yang wajib dilakukan para dosen, sehingga dengan begitu dapat meningkatkan kapasitas seorang dosen tetapi juga berdampak pada meningkatnya kapasitas program studi dan fakultas “hasil penelitian wajib dilakukan untuk tingkatkan kapasitas dosen yang tentu punya dampak bagi program studi dan fakultas”, ujarnya.
Untuk itu, dirinya memberi kesempatan dan mengajak para dosen untuk semakin sering melakukan penelitian-penelitian terbaru agar memberi manfaat yang lebih, bukan saja kepada para peneliti tapi juga untuk masyarakat secara luas.
Pada bagian lain, Dekan Fisip Marlina Flassy, S.Sos, M.Hum, PhD menekankan agar dalam penelitian-penelitian lanjutan, para dosen diminta untuk melibatkan para mahasiswa sebagai tuntutan pengisian borang akreditasi.
Dalam kesempatan itu sedikitnya 26 orang dosen diberi jadwal secara paralel untuk memaparkan hasil penelitiannya yang diawali dengan dosen-dosen dari program studi ilmu pemerintahan, dan dinilai oleh reviuwer ahli Prof Dr Dirk Veplum, MSi.
Reviewer ahli Prof Dr Dirk Veplum, MSi dalam kesempatan pertama merespons pemateri pertama dari prodi ilmu pemerintahan mengatakan ada tiga aspek dari hasil penelitian presenter pertama, yaitu : tema, metode, dan luaran.
Menurutnya, tema-tema yang dipilih dalam penelitian cukup variatif dan menarik, sehingga memberi nuansa baru dalam perspektif penelitian, selain itu metode yang digunakan adalah metode kualitatif dibanding kuantitatif. Sedangkan yang terakhir berkaitan dengan output hasil penelitian (luaran).
Untuk itu, para dosen dituntut untuk melanjutkan dan memperbaikinya sedemikian rupa sehingga hasil-hasil penelitian ini dapat didorong dan segera dipublikasikan dalam berbagai jurnal baik jurnal pada program studi, maupun jurnal-jurnal bereputasi pada level nasional dan internasional dengan indeks-indeks yang tersohor.* (Gabriel Maniagasi)