suaraperempuanpapua.id – FOTOGRAFER dan kameramen yang akan meliput Pekan Olahraga Nasional (PON) 20 di Papua pada Oktober 2021 mendatang telah mengikuti pelatihan peliputan PON selama tiga hari di Hotel Suni Garden Like Sentani, Jayapura pada 8 – 10 Februari 2021 lalu.
Ketua Panitia Pelatihan Jurnalis Peliput PON 20 Bidang Humas Panitia Besar PON 20 Papua, Dian Mustikawati dalam sambutannya mengatakan dalam pelatihan itu, panitia menghadirkan enam pemateri. Lima diantaranya fotografer profesional, dan seorang kameramen. Peserta pelatihan diikuti sekira 100 jurnalis foto dan kameramen dari berbagai lembaga media massa di Papua.
Pembukaan pelatihan dihadiri Sekretaris Umum PB PON 20 Papua, Elia I. Loupatty, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia Provinsi Papua, Elsye Penina Rumbekwan, Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayanto dan tamu undangan lainnya hadir dalam acara pembukaan pelatihan fotografer dan kameramen peliputan PON 20 Papua di Sentani.
Gubernur Papua Lukas Enembe dalam sambutannya, yang dibacakan Elsye Penina Rumbekwan menyampaikan kepada peserta pelatihan bahwa sajian berita, foto dan visual harus akurat, benar dan terukur kepada publik. Itu adalah tugas kita bersama, terutama Humas PB PON Papua.
”Melalui fotografi, kita bisa memperlihatkan orang di dunia lain tentang Papua. Kami berharap, melalui pelatihan ini, peserta mendapatkan pengetahuan yang lebih dan terus menggali sehingga dapat bersama-sama menyukseskan PON”, harap Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Sementara, Sekretaris Umum PB PON Papua, Elia I. Loupatty berharap, komunikasi internal dan eksternal terus dibangun supaya semua dapat berjalan dengan baik.
“Begitu juga dengan para fotografer dan kameramen. Jangan diam, bangun komunikasi antara Humas PON dan sesama fotografer. Kalian juga harus punya ciri khas tersendiri dalam memotret. Perlu percaya diri dan tidak minder. Kalian memotret untuk dunia. Dunia akan tahu, ada perhelatan olahraga se-Indonesia di Papua. Presiden rencananya akan mengundang 17 pejabat negara di Pasifik untuk hadir saat PON 20 di Papua”, ujar Elia.
Pelatihan bagi jurnalis foto dan kameramen peliputan PON 20 diawali dengan penabuhan tifa dan penyematan tanda peserta. Selama tiga hari, peserta pelatihan dibimbing oleh lima fotografer yang telah berpengalaman dalam meliput berbagai iven olahraga nasional maupun internasional, seperti Piala Dunia, Sea-Games, Asian Games dan kejuaraan olahraga dunia lainnya.
Para pemateri fotografer adalah Oscar Matuloh, Erly Bahtiar, Charlie Lopulua, Danu Kusworo dan WS Pramono.
Peserta diberikan gambaran serta kesiapan secara teknik. Kira-kira apa yang mestinya dipersiapkan oleh para fotografer sebelum melakukan tugas peliputan di lapangan, mulai dari kesiapan mental, sarana dan prasarana penunjang serta pemahaman tentang setiap cabang olahraga.
Semua kesiapan itu bertujuan untuk menyukseskan hajatan nasional PON 20 Papua sebagai tuan rumah. Oscar Matuloh mengingatkan, kesuksesan PON 20 tidak terlepas dari peran besar fotografer dan kameramen di Papua.
”Suksesnya PON 20 di Papua, ada pada peran fotografer. Di sini, fotografer sebagai subjek, mengerti persoalan dan cara permainannya. Berikut, pertandingan apa yang akan dipertandingkan? Jangan datang ke arena pertandingan, tanpa tahu apa yang akan difoto,” ujar Oscar Matuloh.
Oscar mengingatkan, saat PON nanti, jangan fotografer terlambat datang ke arena pertandingan. Sebab untuk bisa mendapatkan foto atlet yang baik, itu ada pada momen. Bisa dibanyangkan, jika fotografer datang telat. Itu artinya, fotografer pasti kehilangan momen penting. Karena itu, perlu mendisiplinkan diri saat meliput setiap cabang olahraga selama PON 20.
“Dengan peralatan yang ada, saya minta kawan-kawan fotografer terus berlatih, gak akan bisa kalau kita tidak berlatih terus-menerus untuk mengasa ketajaman, keterampilan, keberanian dan kejelian melihat objek dari berbagai sudut. Suksesnya PON ada pada tanggung jawab kita bersama,” ujar Oscar Matuloh.
Oscar mengatakan PON 20 di Papua sudah di depan mata. Karena itu, peserta diajak untuk lebih mempersiapkan diri, melihat berbagai kemungkinan yang bakal terjadi. Dan juga bahan apa saja yang mesti diantisipasi ketika PON berlangsung.
alfonsa wayap