suaraperempuanpapua.id – SEMUA orang pun tahu mangga golek Doromena. Doromena akhirnya dikenal sebagai kampung mangga golek. Kalau musim, semua serang Doromena atau mangga golek Doromena tutup pasar dan memenuhi sepanjang jalan Jayapura. Selain mangga golek, terdapat buah-buahan lain asal Doromena yang juga cukup dikenal. Seperti rambutan, salak, langsat, duku, jambu, jeruk dan lainnya.
Namun banyaknya buah itu, hanya dijual dalam bentuk buah di pasar, tidak diolah dalam bentuk lain seperti juice atau sirop. Potensi buah yang melimpah itu membuat seorang putri Doromena mulai membuat buah-buahan dikampungnya dalam bentuk juice dan sirop.
Berdasarkan pontensi buah yang melimpah di Doromana ini, seorang putri asal Kampung Doromena, Keterina Indey usai menyelesaikan kuliah di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, dia pulang ke Doromena dan memulai usaha membuat juice buah-buahan di kampungnya.
Juice utama yang dibuat Keterina Indey adalah mangga. Tentu juice bangga golek, kemudian ditambah dengan buah-buahan lainnya. Semula, Keterina mulai coba berjualan di halaman rumahnya, dan ternyata laku, dan mulai dikenal dalam Kampung Doromena.
Kabar tentang juice mangga golek Doromena buatan Keterina pun mulai meluas tidak hanya di kampung tetangga Doromena, seperti Yepase dan Wambena, tetapi juga menyebar sampai ke Depapre dan Sentani sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Jayapura. Jaringan promosi juice buah-buahan Doromena pun mulai diperluas sampai ke Jayapura.
Penjualan dan pemesanan dilakukan melalui internet atau pesan melalui melalui WhatsApp. “Lumayan laris, banyak pesanan yang datang. Yang berminat kita antar langsung ke tempat pemesan”, ujar Keterina Indey saat ditemui di Gunung Merah Sentani.
Keterina Indey memulai usaha pembuatan dan penjualan juice dan sirop buah-buahan asal Doromena sejak 2020 sampai sekarang. Usaha pembuatan juice bermula pada selera ayahnya di rumah yang suka juice, sirop dan suka makan buah-buahan, “yang juga jadi kesukaan saya”.
Setelah wisuda di Universitas Satya Wacana Salatiga, Keterina pulang ke Doromena, dan melihat di kampungnya itu ada mangga. Pohon mangganya besar-besar dengan buah melimpah. “Tapi potensi itu, kita hanya tahu jual dalam buah saja. Padahal, itu bisa dikelola jadi juice, sirup, dan bermacam-macam kue”, ujar Keterina.
Dari potensi buah yang ada itu, alumni Universitas Satya Wacana Salatiga ini mulai kembangkan juice dan sirup mangga golrk dan buah lainnya pada 2000, pada Januari 2021 dia mulai dengan menjual juice dan sirup keluar Doromena ke Depapre dan Sentani. Bahan utama pembuatan juice adalah mangga, dan buah-buah lain yang ada di Doromena.
Menu utama pembuatan juice adalah mangga, tapi tidak bisa rutin karena mangga berbuah pakai musim, sehingga ditambah lagi dengan buah-buah lain seperti jeruk, semangka, buah naga. Buahnya diambil dan langsung dibuat jadi juice.
Cara penjualannya dimulai dengan, saat ada acara, orang pesan Keterina buat juice dan sirop lalu jual di sekitar tempat acara. Kalau ada pesanan, juice dibuat dan diantar ke tempat pemesan. Ada juga juice dibuat dan berjualan keliling.
Untuk memperluas wilayah penjualan juice Doromena, saat ini Keterina sedang mencari tempat di wilayah Sentani dan Jayapura untuk tempat jualan. Sementara ini juice diproduksi dan berjualan dari rumah.
Dari buah mangga, Keterina juga bisa mengelola kulit dan biji mangga ke produk lain. Cuma belum ada alat untuk mengelola kulit dan biji mangga. Sementara ini, alat yang dipakai masih sangat sederhana. Bahan utama pembuatan juice saat ini mangga dan jeruk. Kalau ada pesanan juice sirsak, berarti akan dibuat juice sirsak. “Saya buat juice dan sirop berdasarkan pesanan. Mereka mau juice dan sirup buah apa”?
Buah-buahan yang dipakai untuk membuat juice dan sirop tidak hanya dari Doromena, tetapi juga diambil dari kampung lain di sekitarnya. Seperti mangga, durian, langsat, duku, sirsak, papaya, jeruk dan semangka. Khusus semangka diambil dari pasar. Juice buah semangka, jeruk, pepaya dan sirsak dibuat berdasarkan pesanan.
“Juice dibuat berdasarkan pesanan, tidak bisa dibuat dan simpan untuk lebih dari satu hari. Juice harus segar, sehingga tidak bisa dibuat dan disimpan lama. Harga sirup botol ukuran 250 mili liter dijual Rp 15.000 dan botol ukuran 500 mili liter dijual harga Rp 25.000. Saya mulai jual sirop sejak Januari 2021, dan jual juice mulai Agustus 2020. Pelanggan juice dan sirup semakin banyak”, ujar Keterina Indey.
Keterina Indey. Asal kampung Doromena. Anak keempat dari pasangan Karel Indey dan ibu Kristina Makanuay. Lulus SD Negeri Doromena, SMP Sabron Sari dan SMA Negeri 4 Entrop dan melanjutkan kuliah di Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Jawa Tengah tahun 2014.
paskalis keagop