suaraperempuanpapua.id – KONGRES Nasional Masyarakat Adat Nusantara (KMan) akan dilaksanakan di Jayapura pada 24 Oktober 2022 mendatang.
Dalam Kongres Nasional Aman nanti, peserta yang akan hadir tidak hanya dari komunitas adat di Indonesia, tetapi juga akan dihadiri oleh komunitas masyarakat adat internasional dari 32 negara sahabat Indonesia, seperti Selandia Baru, Australia, Papua New Guinea, Afrika, Brasil, Eropa, Amerika dan lain-lain.
“Mereka akan hadir bersama Kesekretariatan Komisi Indigenous People Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komisi Penduduk Pribumi,” ujar Ketua Aman Kabupaten Jayapura, yang juga Wakil Ketua Panitia Kongres Nasional Aman Kabupaten Jayapura, Benhur Wally, pada Jumat 4 Maret 2022 di Gunung Merah Sentani.
Benhur Wally mengatakan berdasarkan pengalaman Kongres Aman pada waktu lalu di Deliserdang, saat itu kita tidak mengalami pandemi virus corona. Sehingga peserta Kongres Aman yang datang pada saat itu sekira tujuh ribu sampai delapan ribu orang yang hadir.
Sementara pada Kongres Aman di Jayapura pada 24 Oktober 2022 nanti, berdasarkan hasil pertemuan update data, keanggotaan komunitas adat yang ada di Aman itu mencapai empat ribu sampai lima ribu anggota komunitas adat.
Itu jumlah keanggotaan Aman di Indonesia, belum termasuk peninjau, partisipan dan komunitas masyarakat adat dari 32 negara sahabat, yang ada di Brasil, Afrika, Selandia Baru, Australia, Papua New Guinea, Eropa, Amerika dan lain-lain. Mereka akan datang, karena mereka adalah mitra yang selama ini bekerja dengan Aman, dan selama ini mereka yang menyiapkan tempat bagi masyarakat adat di Perserikatan Bangsa-Bangsa, yaitu Komisi Indigenous People.
Komisi Indigenous People atau Komisi Penduduk Pribumi adalah salah satu komisi di Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dibentuk untuk khusus mengurusi masalah-masalah penduduk pribumi di dunia.
“Kami juga akan terima mereka hadir dalam Kongres Nasional Aman 2022 di Jayapura. Berdasarkan itu, kami tidak bisa membatasi kepesertaan Kongres Nasional Aman 2022 di Jayapura. Sebab nanti kami disalahkan. Sehingga peserta Kongres Aman akan dihadiri sekira 11 ribu sampai 12 ribu peserta. Ini juga yang diharapkan oleh Ketua Panitia Kongres Nasional Aman 2022, Mathius Awoitauw”, jelas Wakil Ketua Panitia Kongres Aman 2022, Benhur Wally di Sentani.
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara adalah salah satu anggota dalam Komisi Indigenous People PBB yang selama ini duduk dan bicara mengenai penduduk pribumi di Indonesia. Ada 32 komunitas adat perwakilan 32 negara yang duduk dalam Komisi Penduduk Pribumi di PBB. Mereka akan hadir dalam Kongres Nasional Aman 2022 di Jayapura bersama Sekretariat Komisi Indigenous People PBB.
Mereka akan hadir untuk melihat, mendengar dan mendapatkan rekomendasi apa yang akan dibicarakan oleh Kongres, yang akan menjadi bahan pembicaraan Komisi Indigenous Pepole di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Oleh karena itu, terkait dengan rencana kehadiran Komisi Indigenous People PBB dalam Kongres Nasional Aman 2022 di Jayapura ini, Benhur Wally menegaskan jangan hanya gara-gara mereka ini, lalu menghambat dan mengundurkan waktu pelaksanaan Kongres Nasional Aman 2022 di Jayapura.
“Jangan keadaan ini membuat semua orang menjadi takut. Saya harap semua hal dipermudah agar rencana persiapan penyelenggaraan Kongres Aman 2022 di Jayapura bisa berjalan aman dan lancar”, harap Benhur Wally.
Benhur menambahkan, walaupun yang akan hadir itu dari Sekretariat Komisi Pribumi PBB, tetapi mereka tidak pada posisi menentukan nasib bangsa ini, Papua. Tapi mereka hanya mau datang hadir mendengarkan masyarakat asli Papua sampai ke kampung-kampung. “Itu saja! Itu saja keinginan mereka”, tegasnya.
paskalis keagop