suaraperempuanpapua.id – MATHIUS Awoitauw juga sangat berkomitmen dalam pelestarian sagu. Bagi Mathius, sagu adalah bagian dari identitas Papua, tidak hanya karena sagu merupakan pangan pokok (staple food) orang asli Papua, tetapi juga karena sagu adalah pohon asli dari bentang alam yang tidak dak terpisahkan dari eksistensi masyarakat dan kampung adat.
Papua memiliki cadangan sagu alam terbesar di Indonesia, bahkan di dunia. Pada tahun 2019, luas hutan sagu di Papua mencapai 4.749.325 hektar (Buletin Faperta IPB). Selain di Papua, Indonesia juga memiliki pohon sagu di Riau, Maluku dan Sulawesi, tetapi sekitar 90 persen di antaranya ada di Papua.
Di Kabupaten Jayapura, luas hutan sagu diperkirakan mencapai 3.302 hektar, terdapat pada enam distrik yakni di Distrik Sentani 1.964,5 hektar, Sentani Timur 473,0 hektar, Sentani Barat 74,6 hektar, Waibhu 138,9 hektara, Unurum Guay 277,3 hektar, dan Demta 374,6 hektar (Bappeda Kabupaten Jayapura, 2019). Upaya pokok yang didorong adalah pengaturan dan penyadaran untuk mempertahankan keberadaan pohon sagu.
Dari segi pengaturan, telah ditetapkan Peraturan Bupati Jayapura dan Peraturan Daerah Kabupaten Jayapura tentang Perlindungan Hutan Sagu di Kabupaten Jayapura sebelum Mathius Awoitauw memimpin Kabupaten Jayapura.
Karena itu, Mathius terus menyadarkan agar masyarakat mematuhi regulasi itu dengan tidak mengkonversi lahan sagu. Mathius menyadarkan orang asli Papua bahwa laju konversi lahan sagu harus dikendalikan, termasuk dengan tidak menjual lahan sagu.
Upaya selanjutnya adalah penanaman pohon sagu. Penanaman sagu yang signifi kan berjalan di Kampung Hawai, Distrik Sentani, sejak tahun 2017. Penanaman ratusan hektar ini melibatkan Dinas Kehutanan Provinsi Papua.
Dalam hal pengolahan sagu, teknologi pengolahan yang lebih modern telah diintroduksi. Rumah Pengolahan Sagu telah dibangun di Kampung Sereh Tua, Distrik Sentani, pada 2021. Rumah Pengolahan Sagu ini diperkirakan dapat mengolah 10 batang pohon sagu perhari.
Dengan demikian, kebutuhan batang sagu pada unit pengolahan ini sangat besar. Tiga kampung dengan luas lahan sagu terbesar di Kabupaten Jayapura ada di Kampung Yoboi, Kampung Simphoro dan Kampung Babrongko dengan total lahan sagu mencapai 36.874 hektar. Jenis sagu yang ada di Kabupaten Jayapura cukup banyak. Di Kampung Yoboi misalnya, terdapat 34 jenis sagu dengan volume kandungan pati yang berbeda-beda.
Karena itu, sebagaimana ditekankan Mathius Awoitauw, peremajaan yang dilakukan perlu ditata sedemikian rupa sehingga jenis sagu yang populasinya besar adalah jenis sagu yang kandungan patinya banyak.
suara perempuan papua