suaraperempuanpapua.id – PENERBIT Integrity dan Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili di Indonesia bekerjasama dengan Persekutuan Gereja-Gereja di Papua menyelenggarakan Pelatihan Penulisan Narasi Inklusi bagi jurnalis di Jayapura. Pelatihan yang diikuti tujuh peserta ini telah berlangsung selama dua hari, dimulai pada 18 – 19 Oktober 2021.
Direktur Penerbit Integrity, Otniel Sintoro, yang menjadi pelatih bagi jurnalis dalam Pelatihan Penulisan Narasi Inklusi itu.
Otniel Sintoro menilai, kemampuan peserta tidak diragukan. Itu terlihat dari beberapa tulisan yang dikirim sehari sebelum kegiatan berlangsung. Peserta sudah memiliki modal dasar menulis yang bagus.
“Tulisan mereka sangat kuat, logis dan realistis. Tulisan mereka benar-benar berbeda ketika dibaca dari luar Papua. Mereka sangat menguasai topik yang ditulis. Jadi, mereka harus terus melatih diri, menulis. Jangan berhenti. Dengan menulis, kita bisa menjadi agen perbubahan.”
Diyakini, dengan menulis, besar pengaruhnya hingga dapat mengguncang dunia. Selain itu. Menurut Sintoro, menulis juga merupakan sarana pewartaan kedamaian dan sukacita bagi sesama di Papua. Di tengah pelatihan, Sintoro menyinggung soal data dan keakuratan sebuah karya.
”Kalian menulis harus akurat, menggunakan data dan fakta. Membuat sebuah tulisan juga mesti ada daya sentuh ketika dibaca pembaca. Sentuhlah pembaca dengan tulisan anda,”pesan Sintoro kepada peserta pelatihan.
Samuel Deda, yang menjadi salah satu peserta dalam pelatihan menulis narasi inklusi mengaku, melalui pelatihan ini, ia merasa dirinya suka menulis.
“Saya menyadari kurang memberi waktu untuk menulis. Dengan adanya pelatihan ini, mengingatkan saya untuk lebih fokus menulis. Banyak peristiwa yang harus kita tulis,” ujar Samuel.
Sementara, Alfonsa Wayap, yang juga salah satu peserta pelatihan, berkesimpulan mengenai tulis-menulis, bahwa menulis itu seni. Setiap kita harus punya gaya menulis sendiri. Kalau dilatih terus-menerus pasti akan menemukan ciri khas penulisan sendiri. Menulis adalah bagian dari edukasi,”ujar Wayap.
Penyelenggaraan Pelatihan Penulisan Narasi Inklusi bagi jurnalis ini digagas oleh Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili di Indonesia bekerjasama dengan Persekutuan Gereja-Gereja di Papua dan Penerbit Integrity Jakarta. Pelatihan ini mendapat apresiasi dari peserta. (alfonsa wayap)