suaraperempuanpapua.id – UNTUK pertama kalinya dalam sejarah, lomba Musabaqah Tilawatil Qu’ran (MTQ) ke-26 tingkat Provinsi Papua, dan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) pertama tingkat Kabupaten Jayapura disatukan penyelenggaraannya di Sentani. MTQ dan Pesparawi 2016 yang dilombakan dalam waktu bersamaan dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin di Masjid Al Aqsa Sentani, pada 28 Mei dan ditutup oleh Sekretaris Daerah Provinsi Papua Heri Dosinaen, pada 2 Juni 2016.
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin datang ke Jayapura untuk menyaksikan pencanangan Kabupaten Jayapura sebagai zona integritas kerukunan hidup beragama, sekaligus membuka lomba MTQ ke-26 tingkat Provinsi Papua, dan Pesparawi pertama tingkat Kabupaten Jayapura 2016 di Stadion Barnabas Youwe Sentani.
Penyelenggaraan MTQ 2016 diikuti kafilah dari 18 kabupaten di Papua dengan jumlah peserta 430 orang, yaitu Mappi, Asmat, Boven Digoel, Merauke, Jayawijaya, Yahukimo, Tolikara, Jayapura, Kota Jayapura, Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya, Nabire, Mimika, Yapen, Waropen, Biak Numfor, dan Supiori.
Ada lima kategori yang dilombakan dalam MTQ ke-26, yaitu: 1) Qiro’atil: anak-anak, remaja, dewasa, dan Murothil Qu’ran. 2) Syarhil Al Qu’ran: beregu. 3) Hifdzil Al Qu’ran: 1 Juz, 5 Juz, 10 Juz, 20 Juz, 30 Juz. 4) Khot Al Qu’ran. 5) Menulis makalah Al Qu’ran (M2Q).
Kabupaten Jayapura menjadi juara umum seluruh kategori itu. Termasuk lomba Pesparawi. Tim Pesparawi Gereja Marthen Luther Sentani meraih juara umum Pesparawi pertama tingkat Kabupaten Jayapura.
Dengan menyabet juara umum MTQ dan Pesparawi 2016 ini, Kabupaten Jayapura sukses memenuhi targetnya, yaitu: sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi. Jumlah peserta yang mengikuti lomba MTQ dan Pesparawi 2016 di Kabupaten Jayapura sebanyak 2.202 orang.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Papua Muhammad Abud Musa’ad mengatakan pelaksanaan MTQ ke-26 di Kabupaten Jayapura pada 2016 ini merupakan yang terbaik dalam sejarah penyelenggaraan MTQ di Papua. Penilaian itu didasarkan pada beberapa hal. Pertama: pelaksanaan MTQ dirangkaikan dengan pencanangan zona integritas kerukunan hidup umat beragama.
Kedua: kegiatan MTQ dirangkaikan dengan Pesparawi. “Ini menjadi bukti dari visi misi Jayapura Baru”. Ketiga: jumlah peserta MTQ 2016 terbanyak dalam sejarah pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Papua, diikuti 19 kabupaten dengan jumlah peserta sebanyak 430 orang.
“Ini dapat dicatat sebagai bagian yang tidak dapat dilupakan, karena dalam sejarah pelaksanaan MTQ dirangkaikan dengan Pesparawi tidak pernah terjadi di Provinsi Papua maupun di provinsi lain di Indonesia, dan bahkan di dunia. Mempertemukan dua penganut agama besar di dunia yang berbeda dalam satu momen adalah hal yang sangat luar biasa”, ujar Muhammad Abud Musa’ad.
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengatakan kerukunan itu begitu penting untuk bagaimana menghargai kemanusiaan yang dimulai dari berbagai keberagaman umat manusia di Kabupaten Jayapura dan secara umum di Tanah Papua.
“Ini merupakan langkah dan modal awal dalam merubah Kabupaten Jayapura ke arah yang lebih baik lagi. Kami tahu, tidak ada yang sempurna, karena kesempurnaan itu hanya milik Tuhan. Tetapi umat-Nya akan terus berusaha melakukan sesuatu yang baik dari hari ke hari”.
Paskalis Keagop. Tim Media Center Infokom KMan Papua 2022.