suaraperempuanpapua.id – SPEI Yan Bidana. Lahir di Oksisil, pada 22 Maret 1977. Setelah menghabiskan masa kanak-kanak dan masa pendidikan dasar di Oklip, dia melanjutkan ke SMP di Oksibil dan lulus 1992. Kemudian melanjutkan ke SMA YPPK Taruna Bakti Waena di Jayapura.
Dari Waena, Spei Bidana melanjutkan pendidikan tinggi di STINas Yogyakarta tahun 1995 mengambil program strata satu (S1) jurusan Teknik Geologi. Setelah menyelesaikan S1 teknik geologi, Spei melanjutkan program magister (S2) Pengelolaan Lingkungan di Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada Yogyakarta, dan lulus 2003.
Setelah menggenggam gelar master (S2) dari universitas paling bergengsi di Indonesia itu, Spei Bidana melangkah dengan pasti pulang mengabdi di kampung kelahirannya yang saat itu baru berusia satu tahun dimekarkan jadi kabupaten.
Pegunungan Bintang baru dimekarkan menjadi kabupaten sendiri terpisah dari Kabupaten Jayawijaya melalui Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan 14 Daerah Otonom Baru di Provinsi Papua, yang disahkan oleh Pemerintah dan DPR RI di Jakarta pada 12 April 2002. Dari 14 daerah otonom baru itu, salah satunya adalah Kabupaten Pegunungan Bintang.
Dari kota gudeg, Yogyakarta, Spei Bidana pulang ke Oksibil pada 2003 dan diterima menjadi calon pegawai negeri sipil. Setahun kemudian pada 2004, ayah dari tiga putri dan dua putera ini diangkat menjadi pegawai negeri sipil dan terus bekerja melayani rakyatnya di Pegunungan Bintang sejak 2003 sampai sekarang sudah 17 tahun, terhitung sejak 2003 – 2020.
Karir pegawai negeri Spei dimulai dengan hanya duduk sebagai staf tanpa jabatan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pegunungan Bintang hingga menduduki jabatan tertinggi di Bappeda sebagai Kepala. Sepanjang karirnya sebagai PNS, Spei menghabiskan waktunya di Bappeda.
Ketekunan dalam belajar dan bekerja keraslah yang mengantarkan Spei menduduki posisi terpenting di badan perencanaan pembangunan daerah.
Tugasnya ialah mengelola perencanaan pembangunan daerah Pegunungan Bintang. “Kabupaten ini mau maju atau tidak, tergantung pada kemampuan sumberdaya manusia Bappeda, kalau tidak kita tidak akan pernah maju”, ujar Spei Yan Bidana di Jayapura.
Spei Bidana sudah 17 tahun bekerja sebagai pegawai negeri sipil, segala urusan pemerintahan dan pembangunan sudah dialaminya dan dipahaminya dengan sangat baik. Urusan perencanaan pembangunan, bagaimana mencari sumber dana untuk membangun, bagaimana mengatur uang supaya semua bisa kebagian dan bagaimana mengawasi dengan baik agar uang benar-benar beredar di masyarakat itu sudah sangat dia pahami dengan baik.
Berdasarkan pendidikan dan pengalaman yang dimiliknya itu, Spei Yan Bidana bertekad maju dalam bursa pencalonan Bupati Pegunungan Bintang periode 2020 – 2025 dan berhasil dipilih rakyat dalam Pemilu kepala daerah serentak pada Rabu, 9 Desember 2020 lalu.
“Saya pikir ini adalah kesempatan untuk kita merubah kondisi daerah kita yang hari ini pemerintahannya terjadi kekacauan yang sangat luar biasa secara administrasi, politik, hukum, ekonomi dan pemerintahan. Kita tidak boleh biarkan kerusakan itu terjadi di daerah kita”, tegas Spei Yan Bidana kepada wartawan tabloid Suara Perempuan Papua di Jayapura, Minggu 11 Oktober 2020 lalu.
Ada dua pasangan calong bupati yang telah bertarung dalam Pemilu kepala daerah serentak Rabu, 9 Desember 2020 di Kabupaten Pegunungan Bintang, yaitu pasangan Calon Bupati Nomor Urut 01: Spei Yan Bidana dan Piter Kalakmabin, yang akan bertarung melawan pasangan Calon Bupati Nomor Urut 02: Costan Oktemka dan Decky Deal.
Spei Yan Bidana dan Piter Kalakmabin adalah pasangan serasi dalam politik dan pemerintahan. Spei Bidana adalah Calon Bupati yang berasal dari birokrasi pemerintahan yang telah berpengalaman sepanjang usia Pegunungan Bintang menjadi Kabupaten. Dialah tokoh utama penggerak perubahan Pegunungan Bintang.
Sedangkan Piter Kalakmabin adalah Calon Wakil Bupati, yang telah berpengalaman di politik selama 20 tahun sejak 2000 sampai 2020. Dia adalah pengurus dan pimpinan Partai Golongan Karya dan sekaligus anggota DPRD di Pegunungan Bintang. “Kita dua akan saling melengkapi. Saya dari politik dan Sepi dari pemerintahan. Kita akan saling berkolaborasi membenahi kerusakan pemerintahan yang terjadi hari ini di Kabupaten Pegunungan Bintang”, tegas Piter Kalakmabin, saat ditemui di Jayapura, pada Minggu, 11 Oktober 2020.
Selain di pemerintahan, Spei Yan Bidana juga berpengalaman di organisasi sosial kemasyarakan baik selama di bangku pendidikan maupun setelah bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Sepi pernah memimpin Komite Nasional Pemuda Indonesia Pegunungan Bintang selama dua periode dan juga sebagai akademisi mengajar di Universitas Sains dan Teknologi Jayapura.
Dialah calon pemimpin ideal bagi masyarakat Pegunungan Bintang hari ini dan yang akan datang. Berikut catatan perjalanan pendidikan, pekerjaan, dan pengalaman organisasi Sepi Yan Bidana sebagai Calon Bupati Pegunungan Bintang terpilih, 2020 – 2025:
BIODATA:
SPEI YAN BIDANA. Lahir di: Oksibil, 22 Maret 1977
Pendidikan:
- SD Inpres Oklip, lulus 1989
- SMP YPPK Oksibil, tamat 1992
- SMA Taruna Bakti Waena, tamat 1995
- Teknik Geologi (S1) STINas Yogyakarta, lulus 2001
- Program Magister (S2) Pengelolaan Lingkungan Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada Yogyakarta, lulus 2003
Karir Pekerjaan:
- CPNS, 2003
- PNS, 2004 – sekarang
- Staf Bappeda Pegunungan Bintang, 2003 – 2006
- Dosen Luar Biasa Mata Kuliah Geotektonik Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, 2005 – 2008
- Kasubid Lingkungan Hidup Pegunungan Bintang, 2007 – 2009
- Kabid Ekonomi Bappeda Pegunungan Bintang, 2009 – 2011
- Kabid Fispra Pegunungan Bintang, 2011 – 2014
- Kepala Bappeda Pegunungan Bintang, 2014 – 2015
- Kepala Bappeda Pegunungan Bintang, 2015 – 2016
- Nota Dinas Energi dan Pertambangan Pegunungan Bintang, 2016
- Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah Pegunungan Bintang Provinsi Papua, 2018 – sekarang.
Pengalaman Organisasi:
- Ketua Asrama Abenongki Oksibil, 1991 – 1992
- Sekretaris Osis SMA Taruna Bakti Waena, 1994 – 1995
- Ketua Mahasiswa Katolik Papua Yogyakarta – Semarang, 1999 – 2001
- Anggota IAGI, 2002 – 2010
- Ketua DPD KNPI Pegunungan Bintang, 2006 – 2009
- Ketua DPD KNPI Pegunungan Bintang, 2009 – 2012
- Sekjen ICAKAP Pegunungan Bintang, 2010 – 2015
- Ketua GRIB Pegunungan Bintang, 2013 – sekarang
- Pendiri dan Sekjen Forum Mahasiswa Teknologi Mineral Papua di Yogyakarta, 1998 – 2001
- Anggota Komisi Kerawam Paroki Terang Dunia Waena, 2017 – sekarang
Keluarga:
Susana Maria Apaseray, S.IP (istri).
- Agustina Okapom Hollys Bidana (anak)
- Arthur M. Mandela Okyaop (anak)
- Vincent Green Oktewe Bidana (anak)
- Yoel Einstein Okban Bidana (anak)
- Papua Agustian Okba Bidana (anak)
paskalis keagop