suaraperempuanpapua.id – RAPAT pertama Panitia Kongres Nasional Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman) 2022 dilaksanakan di Aula Lantai 1 Kantor Bupati Jayapura di Gunung Merah Sentani Kabupaten Jayapura, pada Jumat, 4 Maret 2022.
Ketua Panitia Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMan) 2022 Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw mengatakan dalam rapat pertama ini menjelaskan tentang kerja-kerja panitia, dan beberapa hal yang harus disepakati bersama terkait persiapan penyelenggaraan Kongres Nasional Aman di Kabupaten Jayapura yang akan berlangsung pada 24 – 30 Oktober 2022 mendatang.
Kongres Nasional Aman 2022 di Jayapura akan dihadiri oleh seluruh masyarakat adat di Indonesia. Ada sekira 5.000 sampai 10.000 orang peserta aktif akan hadir. Peserta Kongres akan tinggal di rumah-rumah penduduk di kampung-kampung. Selama kongres akan ada sarasehan dan diskusi. “Itu yang harus diatur, kata Mathius.
Kalau tinggal di kampung-kampung berarti berbagai hal seperti akomodasi, sanitasi, transportasi, konsumsi, dan lainnya akan seperti apa, itu yang akan diatur. Tempat-tempat pertemuan di rumah-rumah adat juga akan seperti apa. Termasuk, biayanya juga bagaimana?
“Semua acara Kongres Aman harus berjalan lancar. Ini acara masyarakat adat. Sehingga pemerintah hanya memberi dukungan-dukungan yang seperlunya saja”, ujar Mathius Awoitauw kepada wartawan di Gunung Merah Sentani.
Pengurus Besar Aman juga sudah bertemu dengan gubernur Papua, ketua DPRD Papua, Majelis Rakyat Papua, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan serta beberapa pejabat lainnya. Tinggal beberapa hal yang nanti akan diatur oleh panitia lokal – yang akan berkomunikasi dengan semua kepala daerah di wilayah adat Tabi.
“Kita harus sosialisasi dengan semua kabupaten dan kota di wilayah adat Tabi, karena tuan rumah Kongres Nasional Aman 2022 adalah wilayah adat Tabi. Hanya tempatnya yang di Kabupaten Jayapura, karena tempatnya representatif”.
Karena itu, Panitia Kongres Nasional Aman harus sosialisasi, harus bicarakan supaya persiapan dan pelaksanaan Kongres Nasional Aman 2022 ini menjadi kerja bersama untuk menyukseskan pertemuan masyarakat adat dari seluruh Indonesia”, jelas Ketua Panitia Kongres Nasional Aliansi Masyarakat Adat Nusan 2022, Mathius Awoitauw.
Dalam rapat perdana itu juga membahas tentang rencana persiapan dan tujuan penyelenggaraan Kongres Nasional Aman pada 24 Oktober 2022 mendatang. Untuk persiapan selanjutnya akan diatur secara teknis oleh panitia.
Dalam rapat itu, Sekda Kabupaten Jayapura Hana Hikoyabi meminta kepastian kesediaan air bersih di tiap kampung yang akan menjadi tempat penyelenggaraan dan penginapan peserta Kongres.
Selain ketersediaan sumber air bersih, hal-hal seperti jembatan pelabuhan tempat pendaratan perahu di tiap kampung, tempat ibadah bagi peserta kongres yang muslim, dan kebutuhan-kebutuhan lain juga perlu dipersiapkan dengan baik.
“Peserta kongres yang akan hadir, tidak hanya beragama Kristen, tetapi juga saudara-saudara dari Muslim. Sehingga tempat ibadah mereka selama Kongres juga harus dipersiapkan”, tegas Hana dalam rapat pertama Panitia Kongres Nasional Aman 2022 di Gunung Merah Sentani, pada Jumat, 4 Maret 2022.
Rapat dihadiri Bupati dan Sekda Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw dan Hana Hikoyabi, Asisten 1 Setda Kabupaten Jayapura, Elphina Sihombing, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Jayapura Elisa Samonsabra bersama Panitia Kongres Aman 2022, para kepala dinas terkait, ketua-ketua dewan adat suku, para ondoafi, dan para kepala kampung.
paskalis keagop