suaraperempuanpapua.id—Sejumlah peristiwa penyerangan dan pembakaran di Kiwirok beberapa waktu lalu, telah menimbulkan dampak sosial dan psikologis bagi masyarakat setempat, utamanya perempuan dan anak-anak. Atas aksi anarkis tersebut menimbulkan keresahan yang berkepanjangan. Berikut adalah informasi yang dihimpun dari data Tim Sekretariat Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (SKPKC) Fransiskan Papua dan Dekenat Pegunungan Bintang. Dari data dan informasi tersebut dinyatakan bahwa telah terjadi penyerangan terhadap pos TNI, pembakaran puskesmas, pasar, sekolah (SD, SMP, SMA Negeri) Gedung Pos TNI, Bank Papua Cabang Kiwirok, Perumahan dan Balai Kampung Pelebib, Gedung SD di Kampung Asua dan Kampung Sopamikma. Para pelaku aksi tersebut diduga berasal dari kelompok Tentara Pembebasan Nasional-Papua Barat (TPN/PB)
Akibat aksi penyerangan dan pembakaran tersebut, sejumlah orang menjadi korban, diantaranya adalah petugas Medis suster Gabriela Meliani (meninggal dunia) Elli Mimin (TPN-PB) meninggal dunia dan Anggota TNI (kena tembakan).
Data tersebut dinyatakan bahwa pada Selasa,14 September 2021, terjadi penyerangan di Kota Distrik Okikha. Para penyerang dilaporkan telah melakukan pembakaran Gedung Puskesmas dan Kantor Distrik. Bahkan Pelakunya belum terindetifikasi.
Kemudian pada Selasa, 21 September 2021 dilaporkan terjadi kontak senjata di Bandara Kiwi, Distrik Kiwirok, akibat aksi saling tembak antara TNI dan TPN-PB, jatuh korban, Serda Ida Bagus Dari Satuan Yonif 403 (meninggal). Iptu Budi Basra (tertembak di bagian dada dalam peroses perawatan).
Hingga Sabtu, 25 September 2021, ada juga aksi kekerasan bersenjata di Kota Distrik Okyop, dengan kejadian Pembakaran Gedung Puskesmas dan SD Negeri. Para pelaku penyerangan dan pembakaran sedang diidentifikasi dan dilaporkan tidak ada korban.
Pada Minggu, 26 September 2021, di kawasan kompleks Polsek, Kiwirok, terjadi lagi baku tembak antara TPN-PB dan TNI Polri. Pelaku, TPN PB, TNI Polri, Pelaku: Satgas Nemangkawi Bharatu Anumerta Muhammad Kurniadi Sutio.
Warga yang mengungsi dari tempat asal mereka di Kiwirok Kota, Apom, Pomding. Mereka banyak yang mengungsi ke wilayah Distrik Oklip (Kampung Otem, Pelepkon, Okbumul).
Sedikitnya 213 warga Kiwirok Kota, Pomding berhasil diungsikan dan ditampung pada Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Sion Oksibil, sebagai Posko Utama. Kabiding Lokasi 2, di Jalan SMA Negeri Oksibil ada 22 Warga) Jalan SMK Oksibil, Atbon (ada 2 lokasi), Balusu (ada 2 lokasi dengan jumlah 31 warga) Jalan SMP YPPK Mabilabol, Okpol (ada 4 lokasi) Jumlah total, 213 Warga di Wilayah Oksibil.
Dari jumlah warga yang diungsikan, tercatat berdasarkan usia: Bayi 6 orang. SD 22 orang, SMP 31 orang, SMA 140 orang dan dewasa 140 orang. Total 213 orang. Warga yang Mengungsi di Kiwirok Kota, Apom Pomding- Wilayah Distrik Oklip (Kampung Oktem, Pelepkon, Okbumul. **(Fonsa wayap)