Suaraperempuanpapua.id—Pagi itu, udara cukup sejuk, angin pegunungan Cycloop berhembus sepoi-sepoi. Cahaya matahari menembus sela-sela pepohonan. Langit terlihat biru, tak ada awan menutupinya pertanda restunya sang waktu akan keberhasilan Sekolah Papua Harapan (SPH) menamatkan murid dan siswanya dalam jenjang pendidikan dasar dan menengah yang telah dilaluinya dengan beragam suka dan duka.
Seiring cerahnya cuaca, parkiran Hotel Horison Sentani telah penuh sesak oleh kendaraan para tamu dan orang tua murid yang hendak menyaksikan moment penting bagi anak-anaknya.
Meski hari masih pagi namun tetamu telah berdesak-desakan memasuki lift hotel menuju lantai 6 tempat kegiatan Graduation Day SPH.
Lepas dari pintu lift tamu dan para undangan dipersilahkan memasuki sebuah ruangan besar dengan dua pintu utama yang terbuka lebar. Beberapa guru secara sopan menyambut mereka menempati kursi yang telah diberi nama sesuai dengan nama anaknya.
Belum lama menunggu, terdengar master of Ceremony mengajak tamu untuk memulai acara Graduation day Sekolah Papua Harapan, Rabu, 31 Mei 2023.
Pendiri sekolah Papua Harapan, Wallace Dean Wiley diawal acara mengisahkan tentang Sejarah Sekolah Papua Harapan yang telah dimulai sejak 15 tahun lalu.
Menurutnya, perjuangan awal itu memang tidak mudah, namun upaya memajukan pendidikan itu dilakukan dengan penuh semangat dan harapan yang sungguh pada Tuhan.
Perjuangan itu dimulai dengan 8 orang anak dan 2 orang guru, namun setelah 15 tahun berjalan, kini Sekolah Papua Harapan telah berkembang dan dapat berpartisipasi untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia di Tanah Papua yang lebih baik. ”…Hari ini kita sudah berkembang sehingga jumlah murid telah bertambah menjadi 350 anak”, ujarnya.
Dijelaskan para murid yang telah lulus hari ini harus bisa memahami maksud Tuhan atas hidupnya sehingga dapat memberi apa yang ada padanya untuk memuliakan Tuhan.
“..kami ingin agar anak-anak bisa sukses dan punya hidup yang berarti dan bisa melayani orang lain”, pungkasnya.
Selain itu, Wiley berharap para lulusan SPH dapat memiliki karakter seperti Kristus, dimana saja mereka berada. Selain itu, ia juga berharap agar para lulusan dapat memiliki sikap positif dan mereka dapat memiliki keterampilan sehingga dapat digunakan untuk bekerja dan melayani orang lain, terlebih melayani Tuhan melalui apa yang mereka kerjakan, dan ia berharap anak-anak yang telah menjadi alumni SPH dapat menikmati kesuksesan dan memiliki kehidupan yang berarti dan dapat berkontribusi bagi kemajuan daerah, bangsa dan negara.
Untuk itu, dirinya mendorong para lulusan SPH yang hari ini sedang berbahagia bersama guru dan para orang tua untuk selalu mengingat pesan Tuhan melalui tema yang dipilih Amsal 23:18 yang berbunyi “ Karena masa depan sungguh ada dan masa depanmu tidak akan hilang”.
Sejak didirikan pada 15 tahun silam, sekolah ini masih berdiri kokoh dengan Visi dan Misi yang diusungnya yakni Character, Atituted, Skills dan Habit (CASH).
Hadir dalam Graduation Day tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, L. Christian Sohilait; Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua, Anthoni Mirin, Asisten II Setda Kabupaten Jayapura, Delila Giay serta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Ekberth Klemen Kopeuw.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua mengatakan bahwa hari ini merupakan hari yang luar biasa karena merupakan yang ke 4 kalinya dirinya mengikuti acara penamatan yang seperti ini. “luar biasa karena saya telah mengikuti dua kali wisuda anak saya dan dua kali diminta hadir karena diundang sebagai pejabat daerah”, ujarnya.
Dikatakan, meski anak SMA hanya 9 orang tapi dirinya masih ingat ketika pertama kali ia mengikuti penamatan seperti ini dirinya dikejutkan dengan pernyataan pendiri sekolah ini bahwa Sekolah Papua Harapan telah mempersembahkan lulusan-lulusan terbaiknya untuk berkontribusi bagi pembangunan dunia. “SPH telah mempersembahkan anak didiknya kepada kepentingan dunia” tuturnya mengutip pernyataan pendiri SPH.
Menurutnya, SPH mempersembahkan anak-anak terbaiknya bukan untuk Kabupaten Jayapura, bukan juga untuk Provinsi Papua, atau Indonesia, tetapi lulusan-lulusan terbaik SPH telah dipersembahkan kepada dunia internasional, karena anak-anak ini selanjutnya akan berkontribusi dalam segala bidang keahlian mereka untuk melayani Tuhan di seluruh dunia.
Untuk itu, dirinya berkeyakinan kuat bahwa kualitas dan kapasitas guru-guru yang mengajar di SPH bukanlan kualitas biasa tetapi penuh dengan karakter baik, memiliki sikap positif dalam menghadapi masalah bahkan memiliki keterampilan-keterampilan khusus yang disertai dengan kebiasaan-kebiasaan baik yang telah digunakan ketika mengajar para murid dan siswanya sehingga anak-anak didik dari SPH telah memiliki kesiapan untuk menghadapi tantangan-tantangan yang semakin sulit.
“…Tantangan kedepan akan cukup sulit untuk itu, SPH harus bisa menggunakan standar-standar yang digunaan di dunia internasional untuk diterapkan disini, sehingga anak-anak SPH dapat mempelajari dan memanfaatkannya ketika mereka selesai seperti saat ini dan suatu saat mereka dapat memanfaatkan kemampuan itu untuk melayani Tuhan dan umatnya dimana saja mereka ditempatkan”, beber Sohilait.
Sementara itu, Pejabat Bupati Jayapura, yang diwakili Asisten II Setda Kabupaten Jayapura, Delila Giay dalam kesempatan yang sama mengaku cukup terharu atas pencapaian dari para murid dan siswa SPH yang menjadi lulusan saat ini.”kami bangga karena acara ini merupakan peristiwa besar dan berkesan karena anak-anak harus diwisuda”, kata dia.
Menurutnya, momentum seperti ini harus didukung oleh semua pihak, termasuk pemerintah daerah, karena ini adalah urusan wajib pemerintahan yang telah dilakukan SPH untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Jayapura.
Untuk itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Jayapura akan lebih memberi perhatian kepada SPH dengan mendukung melalui penyaluran Biaya Operasional Sekolah (BOS) kepada SPH. “Pemerintah Kabupaten Jayapura akan melakukan penyerahan dana BOS kepada SPH”, ujarnya.
Diharapkan dengan dana BOS yang ada dapat mendukung operasional SPH sehingga kemajuan pendidikan di Kabupaten Jayapura, dapat ditunjang dengan capaian-capaian tertinggi yang dilakukan oleh SPH.
Pada sisi yang lain, Delila Giay, yang merupakan perempuan asli Kabupaten Jayapura ini, berharap agar Kepala Dinas Pendidikan dapat melakukan sosialisasi kepada kepala distrik se Kabupaten Jayapura agar murid-murid dari pelosok Kabupaten Jayapura dapat mendaftar dan bersekolah disini sehingga dapat terlibat dan menikmati pendidikan di SPH.
Untuk itu, harus ada sosialisasi dari SPH juga kepada seluruh distrik di daerah ini sehingga ada anak-anak dari distrik-distrik juga bisa bersekolah di SPH dengan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Jayapura.
Meski anak-anak yang diterima tergolong sedikit namun mereka ini, kata Giay, adalah anak-anak yang terpilih dari banyaknya anak-anak yang mendaftar di SPH. Karena hari ini untuk lulusan SMA hanya 9 orang namun mereka telah lulus dan diterima di berbagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia, untuk itu, Pemerintah Kabupaten Jayapura dan Pemerintah Provinsi Papua tetap memberi dukungan bagi kemajuan pendidikan di SPH, karena tentunya akan memberi dampak bagi kemajuan pendidikan di Tanah Papua.
Momentum graduation day ini didasari dengan perenungan Firman Tuhan sebagai dasar dan pesan bagi anak-anak yang telah menamatkan pendidikannya. Perenungan Firman Tuhan disampaikan oleh Cindy Diah yang mengulas secara menarik tema lulusan tahun 2023 dari Amsal 23 :17-18.
Menurut Cindy Diah, ada pesan Firman Tuhan bagi para lulusan berdasarkan tema tahun ini dimana anak-anak diajak untuk hidup takut akan Tuhan. Tidak iri hati pada orang-orang yang suka berbuat kejahatan, dan selalu mengandalkan Tuhan dalam hidup.
Andrew Philips Kaihattu, mewakili lulusan kelas 12 berkesempatan memberi kesan dan pesannya, menurutnya, bersekolah di SPH dirinya mendapatkan banyak hal-hal yang luar biasa, dimana ada guru-guru dan teman-teman yang bisa dihubungi kapan saja serta memiliki karakter, sikap, keterampilan dan kebiasaan yang luar biasa. “saya dan teman-teman berterima kasih kepada orang tua, karena kami di sekolahkan disini, sehingga bisa mendapatkan hal-hal yang luar biasa, terlebih kami bisa belajar untuk hidup takut Tuhan dan bisa melayani orang lain”, tuturnya.
Sementara itu, Johanes Richard Kaihatu mewakili orang tua, menyatakan rasa bangga dan hormat atas capaian-capaian dari lulusan tahun ini.
Menurutnya, anaknya telah lulus tahun ini dan akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, untuk itu dirinya atas nama orang tua yang anaknya juga menjadi lulusan menyampaikan terima kasih dan hormat yang tak terhingga kepada pimpinan SPH, dan guru-guru yang telah berkorban dan bekerja keras, mendidik anak-anak sehingga mencapai kelulusan seperti saat ini.
Selain itu, kata Kaihatu, SPH adalah sekolah yang diberkati, karena anak-anak yang bersekolah disini sangat sehat dan memiliki postur tubuh yang tinggi. Disamping itu, nilai-nilai dan pelajaran yang diajarkan oleh guru-guru membuat anak-anak lebih siap menghadapi tantangan dan masa-masa yang sulit ke depan. “Anak-anak bisa belajar untuk berbagi dari kekurangan mereka” katanya.
Disela-sela acara penamatan itu sempat dilakukan atraksi oleh peserta penamatan TK/SD, dan SMP dengan sajian lagu-lagu pujian dan selingan film pendek dengan durasi singkat oleh siswa SMA. (gm/tspp)