Sentani, Suaraperempuanpapua.id—Menyadari adanya kesempatan dan tantangan global yang hadir melalui perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih maka pendidikan menjadi spektrum baik untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu mengelola perannya dalam menghadapi lingkungannya pada masa yang akan datang. Apalagi menghadapi era society 5.0 sebagai era yang menuntut masyarakatnya untuk mampu memanfaatkan sains dan teknologi sebagai pusat aktivitas dan solusi terhadap semua masalah dan meningkatkan kemajuan ekonomi telah mendorong Sekolah Papua Harapan untuk menyelenggarakan Teacher Conference pada Sabtu, 12 November 2022 dengan tema : Menjawab Tantangan Pendidikan di Era Society 5.0 Bersinergi dan Berinovasi Menghadirkan Pemimpin Papua di Masa Depan.
Penyelenggaraan teacher conference ini dimaksudkan sebagai langkah penyadaran akan adanya kesempatan dan tantangan yang hadir melalui kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang lebih dikenal dengan istilah era industri 4.0. Era ini menyebabkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi menjadi tantangan tersendiri, sehingga tercipta ruang-ruang yang sangat terbuka dan sulit dibedakan antara ruang fisik dan ruang maya. Apalagi dengan kehadiran era society 5.0 yang dimaknai sebagai era masyarakat yang cerdas, era yang dikenal sebagai era masyarakat baru yang kecenderungannya memanfaatkan sains dan teknologi sebagai pusat sekaligus solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan.
Itu sebabnya, diperlukan pendidikan sebagai usaha yang dilakukan secara sadar melalui bimbingan, pengajaran, pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah untuk menyiapkan peserta didik agar mampu mengelola perannya sebagai individu untuk masa yang akan datang.
Ketua panitia teacher conference Sekolah Papua Harapan, Titiek Dwi Sepryani mengatakan meskipun ada kesadaran akan hal itu, namun menurutnya pendidikan perlu untuk beradaptasi dengan perkembangan era Society 5.0 tersebut.
Untuk itu, kata dia, ketika berbicara tentang pendidikan maka peran guru serta seluruh tenaga pendidik sangat penting khususnya dalam memenuhi kebutuhan siswa dalam aspek karakter, sikap, keterampilan dan kebiasaan hidup yang baik.
Menurutnya, untuk melaksanakan hal ini dibutuhkan tenaga pendidik yang saling bersinergi dan berinovasi membantu siswa menyesuaikan diri dengan era yang ada sekaligus menyiapkan mereka menjadi pemimpin masa depan dalam skala nasional maupun internasional.
Dikatakan tujuan teacher conference ini mau mendukung tenaga pendidik dan siswa menghadapi isu kesehatan mental dalam masa peralihan menuju era society 5.0; mendukung guru-guru untuk menyiapkan metode kreatif dan inovatif pada pembelajaran yang diadaptasi dengan pemanfaatan teknologi; mendukung tenaga pendidik dalam membangun karakter dalam diri siswa sehingga dalam masanya mereka mampu menjalani era Society 5.0; membangun relasi dengan guru-guru dari berbagai sekolah di Kabupaten Jayapura.
Sementara itu, penanggung jawab kegiatan teacher conference Sekolah Papua Harapan, Yaneke L Lalihatu, secara terpisah mengatakan bahwa pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sadar oleh keluarga, masyarakat bahkan pemerintah melalui berbagai cara seperti pengajaran, bimbingan, pelatihan dan lain sebagainya secara langsung maupun tidak langsung sepanjang hidup agar seseorang dapat mengelola diri dan perannya menghadapi lingkungannya pada masa yang akan datang, khususnya menghadapi era society 5.0.
Menurutnya, perkembangan pada era tersebut semakin canggih karena menghadirkan berbagai kesempatan tetapi juga tantangan-tantangan yang tidak ringan karena era society 5.0 ini dimaknai sebagai era yang masyarakatnya cerdas karena memanfaatkan kecanggihan teknologi sehingga ruang-ruang secara fisik dan maya tidak berjalan sendiri-sendiri tetapi bersamaan. Antara fisiik dan maya berjalan berdampingan.
Dijelaskan era Society 5.0 mengacuh kepada type bermasyarat terbaru dimana sains dan teknologi mengambil peran terpenting sebagai pusat solusi semua permasalahan dan meningkatkan kemajuan ekonomi.
Untuk itu, lanjutnya, pendidikan menjadi kata kunci untuk menghadapi perkembangan era ini dan peran guru serta seluruh tenaga pendidik menjadi sangat penting dalam hal pemenuhan kebutuhan siswa dalam hal Character, Atituted, Skills dan Habit.
Teacher conference ini dijadwalkan akan berlangsung pukul 08.30 dan berakhir pada pukul 15.00 Wit dengan menghadirkan 15 pembicara dengan topik-topik menarik pada dua sesi penyajian yang berbeda namun sebelum techer cenference ini berlangsung akan diawali dengan opening ceremony yang menghadirkan dua orang pembicara utama yakni Jacinda B. Wiley dan Acep M. Y. T. Loi, B. Sc., S. Pd.
Dalam rundown acara tertera bahwa setelah sesi oleh pembicara utama, peserta akan diarahkan untuk tour stand oleh anggota OSIS SPH berbarengan dengan sesi break dan makan siang. Kemudian peserta akan diarahkan ke ruangan kelas sesuai topik untuk memulai sesi yang dipimpin oleh masing-masing pemateri.
Menurut ketua panitia teacher conference, Ms Titiek Dwi Sepryani, para pemateri adalah guru-guru SPH yang mengajar di SD hingga SMA yang telah dilatih untuk membawakan materi pada sesi Personal Development. Guru akan mengajukan topik-topik menarik seperti topik yang dibawakan oleh Feby Tehuajo, B.Ed., S.Pd. Membangun Budaya Literasi Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia yang Efektif, Kreatif dan Inovatif Tingkat SD.
Kemudian Sri Restianingsi Pambunan, B.Ed.,S.Pd membawakan materi terkait Implementasi Manajemen Sekolah yang Relevan Dalam Meningkatkan Kualitas dan Administrasi Guru. Wicin Sparingga, B.Ed., S.Pd. dan Silati Tande, B.Ed., S.Pd membawakan topik tentang Penggunaan Google Sites dalam Berbagai Pembelajaran yang Kreatif, Inovatif, Produktif, Adaptif dan Kompetitif Tingkat SMP/SMA. Sementara Femi Susanti Boki, B. Sc., S.Pd akan menyajikan materinya tentang Mencegah Bullying, Menumbuhkan Empati. Wihelmina Insoraki Suruan, B.Ed., S.Pd kebagian topik tentang Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan di TK A dengan Kurikulum Bible Explorer; Damaris Lintang Ratte, B.Ed., S.Pd. dan Syahroni Basa Putri Sinaga, B.Sc., S.Pd akan menyajikan topik tentang Membangun Budaya Literasi Bahasa Indonesia yang Efektif, Kreatif dan Inovatif Tingkat SMP/SMA. Sedangkan sesi dua, akan menampilkan Anru H. Mai, S.Pd yang diharapkan menyajikan materi tentang Pentingnya Literasi Bahasa Inggris Tingkat SMP/SMA untuk Menjadi Pemimpin yang Bertindak Lokal Berpikir Global. Sedangkan Julius Eldorade A. S Omega, B.Ed., S.Pd berkesempatan membawajan materi tentang Aturan dan Prosedur untuk Manajemen Kelas yang Mendukung Pembelajaran Sepanjang Hayat. Sementara Prima V. Sagala, B.Ed., S.Pd. dan Teza F. Widiatmoko, B.Ed., S.Pd mendapatkan kesempatan menyajikan topik tentang Mengatasi tantangan “mitos, stereotip, dan pola pikir” Melalui Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika SMP/SMA. Sedangkan Cindy Diah Prameswari, S.E diberi topik menarik tentang Mengelola Stress Secara Mandiri. Sedangkan Ira Silfya Aras, S.Pd akan membawakan materinya tentang Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi yang Inovatif Berdasarkan Cara Belajar Siswa (Student Learning Style) Tingkat SD, dan Helena Tabuni akan membawakan topik penting tentang Bell Assignment : Menumbuhkan Motivasi dan Semangat Belajar Anak Melalui Beragam Game yang Seru, Mudah dan Menyenangkan.
Materi-materi yang disampaikan para pemateri adalah hal-hal sederhana yang telah diterapkan dan menjadi pengalaman sehari-hari sebagai guru dalam mempersiapkan peserta didik di Sekolah Papua Harapan sesuai dengan visi dan misinya yakni menyiapkan calon pemimpin masa depan papua* (gabriel maniagasi)