suaraperempuanpapua.id – MANTAN Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pendeta Alberth Yoku menekankan beberapa hal yang terkait dengan kepemimpinan Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua yang akan datang, yaitu setiap orang yang menjadi pemimpin itu, dia harus kerja untuk maksud-maksud Tuhan. Siapa saja yang akan jadi pemimpin, dia harus memasukan nama Tuhan serta dia harus menjadi pemimpin dengan mencintai GKI di Tanah Papua supaya dia bekerja tidak boleh terlalu egois atau primordial. Tidak boleh di dua ranah itu.
“Saya kerja dengan saya punya iman, dan anda kerja dengan anda punya iman. Kalau saya bilang anda salah, itu karena saya mengasihimu. Tetapi itu harus betul-betul obyektif. Jangan sengaja bilang saya salah untuk mencelakai saya. Itu tidak boleh, karena kita sama-sama mengabdi Tuhan itu karena iman kita”, ujarnya saat ditemui di Sentani beberapa waktu lalu.
Sidang Sinode GKI ke-18 di Waropen akan berlangsung selama tujuh hari. Mulai 18 – 24 Juli 2022. Pesta iman di dalam wilayah pelaksanaan Sidang Sinode, itu terbuka untuk umum. Ada pameran dan panggung terbuka untuk rohani, panggung seni budaya, akan dihadirkan untuk seluruh warga jemaat maupun pengunjung. Siapa saja boleh ada di situ.
Yang kedua, persidangan. Yang nanti ikut persidangan itu, pesertanya sudah ditentukan. Yaitu utusan dan peninjau yang akan mengikuti sidang. Utusan dalam aturan GKI ada lima orang dari klasis dan peninjau dua orang.
Sidang Sinode GKI yang dilaksanakan sekali dalam lima tahun itu tidak hanya untuk memilih pimpinan Sinode GKI di Tanah Papua. Tapi juga akan membahas berbagai hal seperti meninjau kembali aturan, program dan keuangan GKI periode lalu itu dievaluasi sebelum ketua Sinode GKI yang baru terpilih.
Pendeta Alberth Yoku, yang pernah memimpin Sinode GKI selama lima tahun, sejak 2012 hingga 2017, yang akan mencalonkan kembali pada Sidang Sinode GKI di Tanah Papua ke-18 di Waropen.
“Gereja Kristen Injili di Tanah Papua punya hak untuk menentukan siapa orang yang akan dicalonkan”, ujar Alberth Yoku.
suara perempuan papua