suaraperempuanpapua.id – BUPATI Jayapura, Mathius Awoitauw mengatakan, di tengah merebaknya bencana non alam Covid-19, saya mengimbau agar seluruh masyarakat yang ada di sekitar kota Sentani supaya tetap waspada akan adanya ancaman musibah bencana alam seperti longsor dan banjir bandang. Karena ada tanggul di kawasan Pegunungan Cycloops yang luasnya telah mencapai tiga hektar.
Untuk memastikan kondisi tiga tanggul di puncak Cycloops itu, Bupati Jayapura telah memerintahkan sebuah tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) melakukan pemantauan di atas kawasan puncak Pegunungan Cycloops di ketinggian 500 meter dari permukaan laut (mdpl).
Berdasarkan hasil pantauan Tim BPBD dan BKSDA itu, ditemukan adanya tanggul seluas tiga hektar di kawasan Pegunungan Cycloops dan telah membentuk sebuah kawah yang menampung air dengan volume yang cukup banyak. “Saya melihat ada beberapa fenomena alam, dan saya panggil BPBD dan BKSDA, saya bilang, coba kamu cek di atas dulu,” ujar Mathius Awoitauw kepada wartawan di Sentani, pada Selasa 16 April 2020 lalu.
Dari hasil pemantauan itu, Tim BPBD dan BKSDA menemukan adanya tanggul yang berbentuk kawah seluas tiga hektar dan membendung aliran air. Karena itu, upaya yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Jayapura adalah kemungkinan menguras air dari dalam tanggul menggunakan mesin alkon.
“Mereka pikul alkon ke atas dan beberapa peralatan darurat lainnya untuk mengeluarkan air dari dalam tanggul alam itu. Beruntung ada upaya cepat yang dilakukan untuk mencegah terjadinya longsor dan banjir bandang. Kalau tanggul itu jebol, maka sangat berbahaya bagi kita semua yang ada di bawah ini,” tegas Mathius Awoitauw.
Bupati Jayapura mengatakan, jika dilihat dari posisinya, aliran air dari tanggul alam tersebut mengarah ke kampung Sereh dan sebagian besarnya ke Tauladan. Kawasan Tauladan merupakan daerah terdampak bencana alam terparah saat terjadi bencana banjir bandang pada Sabtu, 16 Maret 2019 lalu. “Tim ini berada di sana selama satu minggu lebih dan mereka hanya bekerja untuk menguras air yang tertampung dalam tanggul itu,” ujar Mathius Awoitauw.
Jika hal ini tidak diatasi dengan benar dan cepat, maka bukan tidak mungkin, kejadian bencana alam banjir bandang akan kembali terjadi. Untuk itu, Bupati mengimbau warga kota Sentani supaya tetap waspada di tengan pandemi Covid-19 ini.
“Kita jangan hanya fokus pada bencana non alam seperti wabah Covid-19, tapi bencana alam juga masih menjadi ancaman bagi kita,” tegas Bupati Jayapura Mathius Awoitauw.
paskalis keagop