Suaraperempuanpapua.id – KEPALA Kampung Yakore, Absalom Alfred Yakore mengatakan masyarakat di kampungnya sudah tahu tentang Virus Corona, karena lampu dari penerangan listrik negara menyala selama 24 jam. sehingga warga bisa mengikuti informasi mengenai dampak penyebaran virus corona dari televisi, radio, dan media sosial melalui handphone.
“Karena dampak penyebaran virus corona itu sangat berbahaya, sehingga kita mewajibkan masyarakat untuk menggunakan masker saat keluar dari kampung, dan setelah pulang harus cuci tangan dengan sabun di Posko Covid-19 di ujung kampung”, ujar Alfred Yokare saat ditemui di rumahnya, di Yakore, Jumat 22 Mei 2020 lalu.
Untuk mencegah masuknya virus corona di Kampung Yakore Distrik Demta Kabupaten Jayapura, maka warga berjaga-jaga dengan membuka Posko Covid-19 di ujung kampung. Setiap orang yang masuk dari luar harus berhenti cuci tangan di Posko Covid-19 Kampung Yakore. Sementara setiap warga yang mau keluar dari kampung harus menggunakan masker, dan pulang harus cuci tangan di posko.
Absalom Alfred Yakore mengatakan bantuan sabun dari Pemerintah Kabupaten Jayapura sudah dibagikan kepada seluruh warga Kampung Yakore. Cuma ada sebagian masyarakat yang mengeluh, kenapa kasih bantuan sabun, bukan bahan makanan kah? Tapi setelah kami berikan penjelasan, masyarakat bisa pahami.
Selama pandemi virus corona menyebar di Kabupaten Jayapura sejak Maret hingga 21 Mei 2020 lalu, warga Kampung Yakore tidak pernah terima bantuan bahan pokok dari pihak manapun. Bantuan bahan makanan baru diterima dari Pemerintah Kabupaten Jayapura, yang diserahkan langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura, Hana S. Hikoyabi didampingi beberapa kepala dinas bersama stafnya, pada Jumat, 22 Mei lalu.
“Bantuan sabun dari Pemerintah Kabupaten Jayapura, masyarakat di kampung ini semua sudah dapat. Hanya bantuan bahan makanan, itu yang baru diberikan hari ini, yang langsung diserahkan oleh Sekda”, ujar Kepala Kampung Yakore, Absalom Alfred Yakore.
Rencana akan ada bantuan tahap kedua, “tapi kita akan rapatkan dulu dengan masyarakat untuk sepakat disesuaikan dengan petunjuk teknis. Kami juga akan minta masyarakat untuk berkebun tanam ubi, sayur dan lain-lain sesuai imbauan bapak bupati bahwa masyarakat harus ke kebun”, ujar Alfred.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi kelangkaan pangan selama masa pandemi virus corona, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengimbau seluruh masyakarat di kampung-kampung untuk kembali ke dusun dan berkebun. Imbauan itu, tidak semua masyarakat kampung sepakat. “Ada masyarakat yang senang dan ada juga masyarakat yang keberatan”, kata Absalom.
Kampung Yakore dihuni 118 kepala keluarga. Dari jumlah itu, sebanyak delapan kepala keluarga adalah peserta penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan sebanyak 11 kepala keluara peserta penerima bantuan non PKH. Bantuan itu diterima tiap bulan oleh 19 kepala keluarga.
Mata pencaharian warga Kampung Yakore ada yang bertani dan nelayan. Ada juga warga yang berstatus PNS, tapi cuma tiga orang, semuanya guru yang bertugas di SD Yakore.
Kepala Kampung Yakore, Absalom Alfred Yakore, mengatakan proses belajar-mengajar berjalan normal di SD Yakore, cuma ada imbauan dari pemerintah bahwa masa virus corona ini tidak ada proses belajar-mengajar di sekolah sehingga diliburkan. “Tetapi, setiap saat guru kasih tugas pekerjaan rumah untuk anak-anak tiap hari belajar di rumah”.
Jumlah guru yang bertugas di SD Yakore sebanyak sembilan guru. Status mereka, ada tiga guru PNS, empat guru kontrak dan dua guru bantu. Kesembilan guru ini mengajar di enam kelas SD Yakore. Semua guru tinggal di Kampung Yakore.
paskalis keagop