suaraperempuanpapua.id – BUPATI Yalimo, Lakius Peyon mengambil langkah cepat menggelar rapat membentuk Tim Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 Kabupaten Yalimo untuk mencegah masuknya virus corona, sekaligus persiapan penanganan jika ada pasien terpapar virus corona. Bupatipun memerintahkan segera isolasi wilayah Yalimo dan menyiapkan langkah antisipasi penanganan pasien corona.
Langkah antisipasi pertama yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Yalimo untuk penanganan dan pencegahan virus corona adalah membentuk Tim Gugus Tugas Covid-19. Terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Kesehatan, Kepolisian, TNI, Dinas Sosial, Aparatur Sipil Negara, dan Organisasi Perangkat Daerah teknis lainnya. Tim Gugus Tugas Covid-19 Yalimo dipimpin langsung oleh Bupati Yalimo Lakius Peyon dan Wakil Bupati Yalimo, Erdi Dabi.
Tugas utama Tim Gugus Tugas adalah lebih fokus pada upaya pencegahan, yaitu 1) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan semua pihak. 2) Melakukan penyemprotan disinfektan virus corona. 3) Pengadaan alat pelindung diri (APD) berupa masker, baju pelindung, obat-obatan dan keperluan medis lainnya. 4) Membatasi akses masuk ke Yalimo melalui Wamena maupun dari Jayapura lewat jalur darat dan udara.
“Yang ber-KTP Yalimo boleh masuk dan, yang penting adalah harus melakukan isolasi diri selama 14 hari. Selama isolasi diri, tidak boleh berinteraksi dengan orang lain”, tegas Bupati Yalimo Lakius Peyon.
Selama isolasi wilayah itu, Pemerintah Kabupaten Yalimo hanya mengecualikan orang ber-KTP Yalimo, dan logistik saja yang boleh masuk. Seperti kendaraan yang antar logistik dari Jayapura boleh masuk, tapi kendaraan tersebut hanya antar logistik sampai di Kali Yahuli. Nanti sopir mobil dari Elelim yang jemput logistik di Kali Yahuli dan bawa masuk ke Yalimo.
Sedangkan logistik dari Wamena sopir boleh antar sampai di Elelim dan langsung balik ke Wamena. Begitupun sopir mobil dari Yalimo jemput logistik pagi di Wamena dan sore balik ke Yalimo.
Untuk mengatur arus lalu-lintas masuknya berbagai jenis barang kebutuhan pokok dari Wamena dan Jayapura ke Yalimo selama masa isolasi wilayah, maka pintu-pintu masuk dibangun dua Pos Penjagaan TNI dari arah Jayapura yaitu di Benawa dan Kali Yahuli.
“Kami juga menyiapkan dana hibah sebesar Rp 500 juta untuk Tim Relawan, yang terdiri dari anak-anak muda yang bertugas membantu sosialisasikan bahaya penyebaran virus corona kepada masyarakat,” ujar Lakius Peyon.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Yalimo juga mengalokasikan dana sebesar satu miliyar rupiah untuk membangun tempat isolasi bersama pemerintah kabupaten lainnya di wilayah Pegunungan Tengah yang dipusatkan di RSUD Wamena.
Untuk mengantisipasi dampak isolasi wilayah, pemerintah daerah juga menyediakan bantuan beras sekira 300 ton bagi ASN dan masyarakat Yalimo. Termasuk, memberikan bantuan uang makan bagi pelajar dan mahasiswa Yalimo yang ada di seluruh kota studi di Indonesia.
Bupati Yalimo Lakius Peyon mengatakan pemerintah daerah akan menanggung uang makan bagi pelajar dan mahasiswa Yalimo yang tinggi di asrama maupun kontrakan selama masa pandemi virus corona. Jumlah uang makan akan dinaikkan dua kali lipat dari biasanya.
“Ini bertujuan agar imun tubuh para mahasiswa dapat terjaga. Tahun ini kami juga menyetujui tiga asrama milik Gereja GKI dan GJRP, yaitu Asrama GKI Liborang, Asrama Elisa dan Asrama Balim Yalimo. Pengurus boleh ajukan rekening ke Pemerintah Daerah melalui Pengurus Himpunan Mahasiswa Kabupaten Yalimo,” ujar Bupati Yalimo.
Untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan selama masa pandemi virus corona, maka Pemerintah Kabupaten Yalimo memberikan alat kerja berupa parang, skop, linggis, dan peralatan kerja lainnya kepada kelompok-kelompok masyarakat.
“Dan kami imbau juga warga untuk tetap karantina diri di kebun, di hutan-hutan sambil bikin kebun. Ini karantina diri sambil kerja kebun, sebagai langkah antisipasi seandainya terjadi kelangkaan bahan makanan,” jelas Lakius.
Bupati Yalimo Lakius Peyon juga menginstruksikan kepada 300 kepala kampung untuk wajib merencanakan pembangunan swakelola pertanian, baik tanam ubi, pisang, keladi, sayur-sayuran maupun perkebunan jangka panjang seperti kopi dan kakao. “Tidak ada lagi perencanaan anggaran desa untuk pengadaan barang-barang dari toko, kecuali pengadaan alat-alat kerja kebun,” tegas Peyon.
Ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri mengenai pelaksanaan BNPB sebagai penanggungjawab untuk verifikasi semua OPD teknis. Maka, pimpinan dan staf BNPB agar segera aktifkan tugas mendesak dan OPD teknis seperti keuangan, kesehatan, pendidikan, pertanian dan BPMK.
“Tetap beraktivitas seperti biasa tanpa meninggalkan Elelim. Yang masih di Jayapura silakan kembali melalui jalan darat. Sebab semua biaya untuk penanganan Covid-19 harus keluar melalui verifikasi BNPB,” jelas Lakius Peyon.
Bupati Yalimo mengajak semua pihak, baik masyarakat, pimpinan gereja, toko adat, kepala kampung, mahasiswa untuk bergandeng tangan kerjasama mencegah masuknya virus corona di Kabupaten Yalimo. “Virus ini tidak memandang orang. Semua orang berpotensi terkena virus corona. Jadi, mari kita bergandengan tangan untuk bantu sesama, dukung pemerintah untuk langkah yang diambil untuk kepentingan bersama,” ajak Bupati.
Bupati Yalimo Lakius Peyon juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Yalimo karena tak berada di tempat. “Saya menyampaikan mohon maaf. Saat ini saya tidak berada di Yalimo. Saya bersama Kepala Dinas Kesehatan hingga hari ini belum mendapat ijin tertulis dari gubernur untuk mendapatkan satu flight untuk terbang ke Yalimo. Karena otoritas bandara bisa ijinkan terbang jika ada ijin gubernur,” ujar Lakius.
Masalah pesawat, sekiranya gubernur dapat mempertimbangkan untuk dapat memberikan ijin kepada bupati untuk sewaktu-waktu, dan sangat darurat bisa gunakan pesawat perintis. Apalagi terjadi keadaan darurat seperti bencana atau pasien sakit di daerah terpencil.
“Terutama kami Yalimo, Yahukimo dan Pegunungan Bintang. Selain itu, kami juga perlu sosialisasi ke kampung-kampung yang jauh. Bahkan pengiriman obat-obatan di pedalaman juga hanya andalkan pesawat kecil. Kami sangat prihatin bagaimana kondisi warga kami di pedalaman. Besar harapan kami ada izin khusus yang bisa terbang atas rekomendasi gubernur,” harap Bupati Yalimo Lakius Peyon.
humas & protokol setda yalimo