suaraperempuanpapua.id – JIKA ada anggapan bahwa Pasien Ginjal Kronik (PGK) tidak boleh berolahraga? Maka hal itu adalah salah besar. Sebaliknya, demi mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, para pasien harus rutin melakukan olahraga yang tentunya sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik masing-masing.
Ahli Ginjal dan Hipertensi dr. Ratih Kusuma Dewi, Sp.PD-KGH, FINASIM, FACP menjelaskan sebelum melakukan aktivitas olahraga sebaiknya ada tahapan yang harus dilalui. Tahap awal pasien harus melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu dan merundingkan jenis olahraga apa yang sesuai dengan kondisi fisik pasien.
“Pilihlah olahraga yang disesuaikan seperti latihan kardio ringan, jalan sehat selama 20 sampai 30 menit. Intensitas latihan melihat kemampuan dan lakukan bertahap untuk memulainya,” kata dr. Ratih dalam diskusi Deteksi Dini Ginjal dan Memilih Modalitas Terapi yang Tepat yang diselenggarakan oleh Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) bekerjasama dengan Baxter.
Ratih berujar, adapun olahraga yang direkomendasikan ialah melakukan latihan otot, latihan ringan, dan peregangan untuk kelenturan tubuh. Hal itu dapat ditemukan ketika pasien melakukan olahraga seperti berkebun, bersepeda, berenang, jalan santai, jogging, dan yoga.
Namun bagaimana jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk melakukan olahraga di atas? Tenang saja. Pada dasarnya ada tips olahraga ringan yang bisa dilakukan oleh pasien hanya dalam waktu 11 menit dalam sehari. Meskipun singkat, olahraga ini kaya akan manfaat bagi kesehatan pasien, dengan penghitungan waktu sebagai berikut:
Satu menit– Badan: Posisi tetap di ranjang masih rebahan, terlentang, bolak-balik badan kurang lebih 30 kali, miring ke kiri dengan perlahan. Hal ini berguna untuk melenturkan badan dan otot tulang belakang.
Satu menit – Mata: Putar bola mata 30 kali ke kanan searah jarum jam dan sebaliknya ke kiri 30 kali. Hal ini berguna untuk melatih otot mata dan mata menjadi terang.
Satu menit – Telinga: Pijat daun telingan sampai panas 60 kali. Daun telinga mempunyai banyak titik akupuntur yang mempengaruhi seluruh tubuh dan hal ini berguna untuk memperlancar meridian, khususnya terhadap telinga yang mendengung, mata kunang-kunang, dan mudah lupa.
Satu menit – Hidung: Pijit hidyp 1 sampai 60 kali jangan dilepas. Hal ini berguna untuk memperkuat syaraf hidung mencegah mimisan.
Satu Menit – Gigi: Gertakan gigi 60 kali dan hal ini berguna untuk menguatkan gigi.
Satu menit – Lidah: Putar lidah ke kanan searah jarum jam 30 kali dan ke kiri 30 kali. Hal ini berguna agar lidah tidak kaku dan melatih kepekaannya.
Satu menit – Hidung dan Mulut: Tarik napas dari hidung, buang nafas dari mukut paling sedikit 30 kali. Hal ini berguna untuk mencegah bau mulut daari dalam dan melatih paru-paru supaya selalu sehat.
Satu menit – Perut dan Pusar: Usap perut dari titik pusar melingkar dari lingkaran kecil terus melebar pakai 5 jari tangan kanan kea rah kanan 30 kali dan usap pakai 5 jari tangan kiri arah sebaliknya 30 kali. Hal ini berguna untuk melancarkan buang air.
Satu menit – Perut dan Dubur: Kempiskan perut dan tahan dubur lakukan berulang ulang selama 60 kali. Hal ini berguna untuk mencegah wasir, kencing yang tidak tertahan, kanker prostat dan memperbaiki fungsi seksual.
Satu menit – Pinggang: Posisi masih celentang, 2 kaki ditarik ke belakang, kemudian angkat pinggan paling sedikit 30 kali. Hal ini berguna untuk mencegah sakit pinggang.
Satu menit – Kepala: Dalam posisi duku di ranjang sisir rambut dengan 4 jari kanan dan 4 jari kiri, dari kening/jidat sampai rambut belakang selama 60 kali. Hal ini berguna untuk melancarkan darah di kepala sehingga pikiran menjadi terang dan mencegah pikun. (ATR)
Dokter ratih Kusuma dewi, Sp.PD-KGH, FINASIM, FACP.