Suaraperempuanpapua.id—WAJAH Baru Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sedang dibangun bersama dengan Merdeka Belajar yang telah dipelopori sejak lima tahun terakhir. Hal itu ditegaskan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim dalam Sambutannya yang dibacakan Rektor Universitas Cenderawasih, Dr Oscar Oswald Wambrauw, SE, MSc.agr dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2024 di Halaman Gedung Pascasarjana Universitas Cenderawasih pagi tadi.
Dalam sambutan tersebut, Menteri Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa wajah baru pendidikan dan kebudayaan itu sebagai sebuah transformasi sistem pendidikan dengan tantangan yang tidak mudah karena harus mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Kendati demikian, dirinya menyadari bahwa hal itu tidaklah mudah karena membutuhkan perjuangan, karena perubahan itu telah menimbulkan rasa tidak nyaman dan sehingga dibutuhkan perbaikan.
Menurutnya proses itu telah diperjuangkan bersama dengan seluruh pejuang pendidikan di Indonesia, yang mana proses ini telah dibangun dalam lima tahun perjalanannya seiring dirinya memimpin Kemendikbudristek, sehingga dari upaya dan perjuangan beersama itu, ini telah terdengar anak-anak Indonesia sudah berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas dan guru-guru yang berani mencoba hal-hal yang baru karena diberi kepercayaan mengenal dan menilai murid-muridnya.
Bahkan para mahasiswa sudah siap berkarya dan berkontribusi karena telah terbuka ruang-ruang untuk belajar yang tidak lagi terbatas di dalam kampus, “ Dan kita sudah merayakan semerbak karya-karya kreatif dari para seniman dan pelaku budaya yang terus didukung untuk berekspresi”, kata Menteri dalam sambutannya.
Untuk itu, Menteri Nadiem Anwar Makarim, selanjutnya mengatakan bahwa lima tahun bukan waktu yang singkat dan juga bukan waktu yang terlalu lama untuk melakukan perubahan yang menyeluruh.
“Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita upayakan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan sebagai perjalanan ke arah perwujudkan sekolah yang dicita-citakan”, ujarnya.
Diakhir sambutannya, menteri melanjutkan waktu telah burgulir hingga membawanya pada akhir masa pengabdiannya pada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, namun baginya hal ini bukan titik akhir dari merdeka belajar.
Sebaliknya, Menteri mengatakan pada saat inilah dirinya menitipkan Gerakan Merdeka Belajar kepada para pejuang penggerak perubahan untuk membawa Indonesia meloncat ke masa depan.
Disela-sela upacara peringatan ini, diberikan penganugerahan Satya Lencana Karya Satya kepada para dosen di lingkungan Universitas Cenderawasih masing-masing Prof Dr. Tiurlina Siregar, MSc dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr.Renida Joselina Toroby, S.Sos MSi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fatmawati, SIP dari UPT Perpustakaan, Sriyono, S,Sos, MSi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Alfred Ayub Moses Padwa, S.Sos, M,Kesos, dan Hasnawati, SIP dari UPT Perpustakaan.
Upacara hari pendidikan nasional yang dirayakan kali ini sangat sederhana dan dipimpin langsung Rektor Universtas Cenderawasih sebagai Pembina Upacara dan dihadiri oleh para pembantu Rektor yang baru, masing-masing Pembantu Rektor I Dr. Dirk Y.P Runtuboy, Pembantu Rektor II Dr Hans Z Kaiwai, PEMBANTU Rektor III Dr Septinus Saa, dan Pembantu Rektor IV Dr Basir Rohrohmana bersama para dekan, dosen, pegawai dan mahasiswa di lingkungan Universitas Cenderawasih. Selamat Ulang Tahun para pejuang pendidikan.*(Gabriel Maniagasi/tspp)