Dalam sejarah pemerintahan Republik Indonesia di Kabupaten Jayapura dan juga di Tanah Papua sejak 1969 hingga kini, Hana Hikoyabi menjadi perempuan Papua pertama yang menduduki jabatan Sekretaris Daerah di Kabupaten Jayapura. Selama ini jabatan bergengsi itu hanya boleh diduduki oleh kaum laki-laki.
TSPP.Jayapura – HANA S. Hikoyabi. Lahir di Jayapura, 7 Juni 1966. Anak ke-empat dari delapan bersaudara, dari ayah, Soleman Hikoyabi (alm) dan ibu, Hermina Matui. Masa pendidikannya dimulai dengan lulus SD Inpres Pembantu Kemiri tahun 1978, kemudian kelanjutkan ke SMP YPPK Sentani lulus 1981, dan pendidikan menengah atas dilanjutkannya ke SMA YPPK Taruna Darma Kotaraja, Jayapura lulus 1984.
Setamat SMA Katolik di Kotaraja, Hana melanjutkan ke Universitas Cenderawasih Jayapura mengambil Jurusan Bidang Studi Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, lulus 1991.
Untuk bisa jadi guru bahasa Inggris mengajar di sekolah tingkat menengah, Hana mengikuti kursus Pendidikan Profesi Akta IV, 1991. Usai kursus akta empat, ia pernah mengajar bahasa Inggris di sekolah, tapi tak lama. Karena diterima menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas IIA Tangerang, dia bekerja di Tangerang selama dua tahun dua bulan, sejak 1 Oktober 1996 – 1 Desember 1998.
Dan pada 1 Oktober 1998 diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia RI dan ditugaskan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas IIA Tangerang.
Setelah menjadi PNS, Hana dipindahkan bertugas di Kanwil Departemen Hukum dan HAM Provinsi Irian Jaya, sebagai Sekretaris Pribadi Kakanwil Departemen Hukum dan HAM Provinsi Irian Jaya selama setahun, 1998 – 1999. Kemudian diangkat menjadi Pelaksana Harian Kepala Seksi Lalulintas Keimigrasian Devisi Imigrasi kantor itu selama empat tahun sejak 1999 – 2002.
Dari Plh. Kepala Seksi Lalulintas Keimigrasian Devisi Imigrasi, Hana Hikoyabi dipromosikan menjadi Kepala Sub Bagian Kepegawaian Kanwil Departemen Hukum dan HAM Provinsi Papua periode 2002 – 2005.
Di lingkungan Kanwil Departemen Hukum dan HAM Papua, Hana adalah salah satu PNS potensial yang kariernya sedang menanjak. Ia menjadi inspirator bersama PNS lainnya berjuang melawan diskriminasi dan ketidakadilan yang telah berlangsung lama di kantornya antara warga pendatang dan penduduk asli Papua.
Hasilnya, banyak orang asli Papua bisa diterima menjadi PNS dan menduduki jabatan struktural di lingkungan Kanwil Departemen Hukum dan HAM RI di Papua. Selain sebagai PNS, Hana juga secara aktif dan konsisten berjuang menegakkan hak-hak perempuan dan anak bersama aktivis perempuan Papua lainnya di tingkat lokal dan nasional.
Karir PNS yang menanjak cepat di lingkungan Kanwil Departemen Hukum dan HAM Papua itu membuat Hana diprediksi bakal menjadi salah satu Koordinator Administrasi di lingkungan Departemen Hukum dan HAM RI.
Ternyata perkiraan teman-teman sejawatnya itu meleset. Sebab pada 2005 Hana Hikoyabi mengajukan cuti sebagai PNS di luar tanggungan negara untuk maju dalam pencalonan Anggota Majelis Rakyat Papua mewakili unsur perempuan Kabupaten Jayapura dan Sarmi.
Dalam proses pemilihan, Hana berhasil terpilih menjadi Anggota MRP periode pertama masa bakti 31 Oktober 2005 – 31 Oktober 2010, dengan jabatan Wakil Ketua II mendampingi ketua dan wakil ketua I.
Selepas masa keanggotaannya di MRP, Hana kembali melaksanakan tugasnya sebagai PNS, tapi bukan di KanwilDepkumHam Papua, melainkan di Kabupaten Jayapura, kampung kelahirannya sendiri.
Di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jayapura, Hana diangkat menjadi Kepala Bidang Sosial Budaya merangkap Pejabat Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Jayapura. Pernah juga menjadi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jayapura menggantikan kepala dinas sebelumnya, Harold Monim yang meninggal karena sakit.
Dari jabatan Kepala Bappeda, Hana S. Hikoyabi mengikuti seleksi jabatan Calon Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura pada 2018. Dalam proses, nama Hana Hikoyabi direkomendasikan Tim Seleksi menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura. Dan diambil sumpah janji dan dilantik oleh Bupati Jayapura Mathius Awoitauw pada Senin 11 Februari 2019 lalu di Aula Lantai 3 Kantor Bupati Jayapura Gunung Merah Sentani.
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw dalam sambutan pelantikan mengatakan selama proses menurut pengakuan Tim Seleksi bahwa, para peserta seleksi semuanya memiliki kemampuan yang luar biasa. Semua peserta seleksi calon Sekda memiliki kapasitas dan kualitas yang rata-rata sama.
“Biasanya kalau rata-rata sama, itu sulit untuk menentukan. Dan dari semua peserta seleksi itu, ada satu perempuan Papua yang ikut seleksi Calon Sekda. Dan di situlah yang menjadi pertimbangan Tim Seleksi memberikan rekomendasi”, ujar Bupati.
Dalam masa reformasi, proses seperti ini jika di Papua dilakukan seleksi secara terbuka, maka itu akan masuk dalam suasana yang baru, khusus dalam seleksi jabatan Sekda. Tetapi juga ada hal yang baru lagi bahwa dalam jabatan Sekda di Papua, mungkin ini merupakan yang pertama kali yang jabatan Sekda diduduki oleh seorang perempuan.
“Itu berarti perempuan bisa. Ini adalah satu terobosan baru untuk bagaimana memberikan ruang yang terbuka untuk setiap orang, baik perempuan maupun laki-laki atau siapapun sesuai dengan ketentuan dan posisi yang ada”, ujar Bupati Jayapura Mathius Awoitauw.
Hana Hikoyabi, memiliki seorang suami, Marthen Sarwom, yang telah dikarunia tiga anak: Aprilia Sarwom, Soleman Sarwom, Jacki Sarwom.(*).paskal keagop.