Walau ada begitu banyak kantor media massa di Jayapura, tapi tak semua bisa menerima mahasiswa jurusan jurnalistik dari perguruan tinggi untuk magang dengan beragam alasan. Diantaranya, membutuhkan sumberdaya manusia dan waktu yang cukup untuk membimbing mahasiswa selama masa praktek.
TSPP.Jayapura – MENERIMA mahasiswa magang di Kantor Redaksi Tabloid Suara Perempuan Papua (TSPP) bermula pada sebuah surat yang datang dari Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Muhammadiyah Jayapura, yang diantar oleh dua mahasiswa, Gamaliel Wamiau dan Frans Mulikma, pada 11 Oktober 2019 lalu.
Dalam surat itu, Kampus Stikom memohon kesediaan Kantor Redaksi TSPP untuk menerima mahasiswanya magang. Dan akhirnya mahasiswa Stikom Muhammadiyah diterima secara resmi di kantor redaksi TSPP pada Selasa 15 Oktober. Masa magang selama sebulan, dimulai 15 Oktober hingga penarikan mahasiswa kembali ke Kampus Stikom Muhammadiyah pada 15 November.
Jumlah mahasiswa jurusan jurnalistik Stikom Muhammadiyah Jayapura Angkatan 2016 yang magang di Kantor TSPP sebanyak sembilan mahasiswa, terdiri dari seorang perempuan dan delapan laki-laki. Mereka adalah Frans Mulikma, Gamaliel Wamiau, John Meho, Marinus Waya, Okniel Bahabol, Opinus Sogoniap, Ollana Umangge, Rodi Kogoya dan Wilson Kore.
Ketua Stikom Muhamadiyah Jayapura, Muhammad Nur Jaya mengatakan Stikom adalah sebuah institusi pendidikan tinggi yang memiliki tujuan menciptakan lulusan yang profesional dan trampil di bidangnya. Agar mampu berdiri dan bersaing di dunia kerja, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Maka, setiap mahasiswa yang sudah menginjak tingkat akhir diwajibkan mengikuti program magang atau praktek kerja lapangan. “Praktek jurusan di lapangan ini diharapkan mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan wawasan agar setelah lulus nanti mahasiswa sudah mendapatkan bekal yang cukup”, jelas Muhammad Nur Jayapura, pada 11 Oktober lalu.
Sementara Pemimpin Umum TSPP, Gabriel Maniagasi menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Stikom menyerahkan mahasiswanya untuk magang di kantor redaksi TSPP selama sebulan. TSPP sejak berdiri pada 2004 berfungsi sebagai media massa cetak umum dengan segmen pembacanya untuk semua kalangan masyarakat.
“Kehadiran media ini selain sebagai media alternatif yang memberi ruang bagi tereksposnya suara kaum perempuan juga untuk mewarnai pemberitaan media-media mainstream yang terbit khusus di Papua, yang kurang memberi porsi bagi masalah-masalah perempuan dan anak”, ujar Gabriel Maniagasi, pada Selasa 15 Oktober lalu.
Karena itu, kehadiran media TSPP mengemban misi menyuarakan suara kaum tak bersuara yang selama ini diabaikan media massa dalam pemberitaan, sehingga kurang mendapat porsi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Papua. “Sehingga media ini secara khusus memberi ruang bagi perempuan dan anak untuk berekspresi menyampaikan pikiran, dan pandangannya secara tertulis”, ujar Gabriel.
Saat ini, mahasiswa Stikom Muhammadiyah Jayapura hendak magang di TSPP sebagai laboratorium untuk melatih dirinya sebagai clon sarjana yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang ketrampilan dalam bidang jurnalistik. Proses magang ini dilakukan setelah mahasiswa menempuh jenjang pendidikan selama empat tahun di Stikom, yang telah memasuki semester akhir.
“Diharapkan para peserta magang ini dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat praktek dan mengikuti semua proses magang dan harus bisa memberi hasil laporan tertulis kepada kampus dan juga kepada lembaga tempat magang”, harap Pemimpin Umum TSPP, Gabriel Maniagasi.
Praktek jurusan bagi mahasiswa Stikom bertujuan mempraktekan ilmu jurnalistik yang telah dipelajari di kampus, melatih diri mahasiswa pada lingkungan baru tempat magang, menemukan berbagai kelebihan dan kelemahan yang ada di tempat magang, serta menjalin kerjasama dan komunikasi yang intens dengan para pemangku kepentingan.
Sementara manfaat yang didapat TSPP dari mahasiswa magang adalah adanya jalinan kerjasama dan komunikasi antara media TSPP dan Stikom Muhammadiyah Jayapura, memberi kesempatan kepada mahasiswa magang untuk belajar di media TSPP, para jurnalis TSPP mendapat kesempatan menjadi mentor membimbing mahasiswa magang serta mendapat berbagai masukan berupa kelemahan dan kelebihan dari mahasiswa magang untuk pembenahan dan perbaikan kinerja TSPP.
Selama magang di TSPP, mahasiswa Stikom didampingi oleh lima mentor yang semuanya wartawan senior, yaitu Gabriel Maniagasi, Paskalis Keagop, Joost Mirino, Gustaf Mansawan dan Alfonsa Wayap. Materi yang diberikan selama masa praktek jurusan adalah perkenalan dan pengenalan lingkungan praktek, organisasi media massa sebagai sebuah perusahaan, struktur redaksi kantor media massa, mekanisme kerja keredaksian, apa itu wartawan, apa itu berita, apa itu wawancara, apa itu media massa, apa itu rapat redaksi, kemudian dilanjutkan dengan praktek rapat redaksi serta praktek liputan ke lapangan dan menyiapkan penerbitan hasil liputan.
“Secara teori, semua materi yang diberikan ini mahasiswa sudah tahu karena mereka dari jurusan jurnalistik. Karena itu, apa yang kita diberikan ini hanya sharing untuk mengingat kembali apa sudah dipelajari di kampus. Hal-hal yang kita berikan ini hanya bersifat praktis. Kalau semua materi diberikan secara utuh akan rumit karena sangat teknis dan butuh waktu”, ujar Joost Mirino, mantan Pemimpin Redaksi Majalah Lani.
Pemimpin Umum TSPP Gabriel Maniagasi mengatakan ada dua hal yang dilakukan selama magang di TSPP, yaitu mentoring dan bimbingan. Mentoring adalah proses berbagi pengalaman dan pengetahuan yang dilakukan oleh awak redaksi TSPP kepada mahasiswa magang. Segala hal yang diberikan semuanya terkait erat dengan praktek kerja jurnalistik mengikuti arus kerja redaksi TSPP. Sementara pembimbingan adalah setiap mahasiswa magang akan mendapatkan bimbingan dalam hal proses reportase sampai dengan proses pengolaan data dan informasi dari lapangan sampai dengan penulisan berita. “Proses ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa magang”, ujar Gabriel Maniagasi.
“Mekanisme kerja kantor redaksi media massa yang disampaikan ini tidak pernah berubah sejak dulu sampai sekarang dan seterusnya serta berlaku sama di seluruh dunia di semua jenis media massa, apakah kantor redaksi media cetak, radio, televisi, dan media online. Semua sama. Itulah yang akan kita praktekan selama praktek jurusan lapangan”, ujar Paskalis Keagop, pada, Jumat 25 Oktober 2019 lalu.(*)